Nama : Imam Syafi’i
NIM : 2021 111 071
Prodi : PAI (Tarbiyah)
A. Judul
“Nilai-nilai
Pendidikan Akhlak dalam Kitab Tanbighul Muta’allim ditinjau dari Teori
Pendidikan Akhlak Masa Kini (Modern)”
B. Latar Belakang Masalah
Akhlak merupakan fondasi yang kokoh bagi
terciptanya hubungan baik antara hamba dan Allah swt (hablumminallah)
dan antar sesama (hablumminannas). Akhlak yang mulia tidak lahir
berdasarkan keturunan atau terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, membutuhkan
proses panjang, yakni melalui pendidikan akhlak. Banyak sistem pendidikan
akhlak, moral, atau etika yang ditawarkan oleh barat, namun banyak juga
kelemahan dan kekurangannya. Karena memang berasal dari manusia yang ilmu dan
pengetahuannya sangat terbatas.
Sementara pendidikan akhlak mulia yang
ditawarkan oleh Islam tentunya tidak ada kekurangan apalagi kerancuan di
dalamnya. Karena, berasal langsung dari al-khaliq Allah swt., yang disampaikan
melalui Rasulullah Mukhammad saw. Dengan Al-Qur’an dan Sunnah kepada umatnya.
Rasulullah saw. sebagai uswah, qudwah dan manusia terbaik selalu mendapatkan tarbiyah
‘pendidikan’ langsung dari Allah melalui malaikat Jibril. Sehingga beliau mampu
dan berhasil mencetak para sahabat menjadi sosok-sosok manusia yang memiliki izzah
di hadapan umat lain dan akhlak mulia di hadapan Allah.[1]
Pada tahun 1649 M. lembaga ilmiah
Prancis hanya mendefinisikan pendidikan/education sebagai pembentukan
jiwa dan raga, tanpa membedakan antara pengajaran dan pendidikan.
Adapun para filososf Barat, mereka
memberikan definisi yang bervariasi tentang pendidikan antara lain; pendidikan
adalah pembentukan individu melalui pembentukan jiwanya, yaitu dengan
membangkitkan kecenderungan-kecemderungannya yang bermacam-macam.
Ada lagi yang berpendapat bahwa
pendidikan adalah semua yang dilakukan oleh kita dan oleh orang lain untuk
kepentingan kita agar mencapai karakteristik yang sempurna.[2]
Sedangkan dalam bahasa Arab dan
nash-nash Islam --Al-Qur’an dan As-Sunnah-- dijelaskan bahwa pendidikan adalah
sebuah sistem sosial yang menetapkan pengaruh adanya efektif dari keluarga dan
sekolah dalam membentuk generasi muda dari aspek jasmani, akal, dan akhlak.[3]
Kemudian yang dimaksud dengan akhlak
(moral) adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari
karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang
menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologi
seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok
dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda.[4]
Seperti kita semua sepakati bahwa di
era hidup kita saat ini yaitu era modern yang mana peradaban Barat atau
lembaga-lembaga internasional yang memihak negara-negara besar dalam seluruh
keputusannya, atau sistem Dunia Baru yang datang setelah Perang Teluk II--dunia
dengan ketidakjelasan dan kekacauan dalam nilai-nilai akhlaknya.
Kekacauan ini merupakan penyebab
kegetiran yang dirasakan oleh manusia secara individu, masyarakat maupun umat,
yang membuat orang-orang kaya makin kaya sementara orang-orang miskin makin
miskin, orang-orang kuat makin kuat sementara orang-orang lemah makin lemah.
Setelah peneliti mempelajari kitab Tanbighul
Muta’allim, maka penulis ingin untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak
dalam kitab Ta’lim Muta’allim dan relevansi kitab itu dengan teori pendidikan
akhlak modern. Itulah yang melatarbelakangi penulisan skripsi ini sebagai
kajian ilmiah di bidang pendidikan agama Islam dengan judul : “Nilai-nilai
pendidikan akhlak dalam kitab Tanbighul Muta’allim ditinjau dari Teori
Pendidikan Akhlak Masa Kini (Modern)”.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan di atas, maka permasalahan pokok yang akan dikaji dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab Tanbighul
Muta’allim?
2. Apakah ada relevansi antara nilai-nilai pendidikan akhlak dalam
kitab Tanbighul Muta’allim dengan teori-teori pendidikan akhlak masa kini
(modern)?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk
memperoleh jawaban dari beberapa permaslahan di atas, yaitu :
1. Untuk mengetahui konsep nilai-nilai pendidikan akhlak dalam
kitab Tanbighul Muta’allim.
2. Untuk mengetahui apakah ada relevansi konsep nilai-nilai pendidikan
dalam kitab Tanbighul Muta’allim dengan teori pendidikan akhlak masa kini (modern).
Selain
itu, hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pendidikan agama Islam dan sekaligus
sebagai penambah khasanah perpustakaan perguruan tinggi.
E. Penelitian Terdahulu
Adapun pada penelitian terdahulu tidak
ada yang membahas secara khusus tentang konsep nilai-nilai pendidikan akhlak
dalam kitab Tanbighul Muta’allim dan relevansi anatara konsep nilai-nilai
pendidikan akhlak dalam kitab Tanbighul Muta’allim dengan teori pendidikan
akhlak modern, akan tetapi yang ada dalam skripsi hanya membahas konsep belajar
dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim dan relevansi antara konsep belajar dalam kitab
Ta’lim al-Muta’allim dengan teori pendidikan masa kini (modern). Skripsi
terdahulu ini disusun oleh Pendidikan
Agama Islam PANCAWAHANA ( STAI PANA ) Bangil Jurusan Pendidikan Agama Islam
(Tarbiyah)
Kemudian dalam penilitian yang lain yaitu
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab Abyan Al-Hawaij (karya K.H.
Ahmad Rifai), skripsi terdahulu ini disusun oleh Dwi Noviyanti dengan NIM: 232
03 041 tahun 2005 Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN
Pekalongan.[5]
Setelah itu dalam penelitian yang lain
adalah nilai-nilai pendidikan akhlak dalam pemikiran Habib Lutfi bin Yahya,
skripsi terdahulu ini disusun oleh Slamet Wahyudi tahun 2013 Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Pekalongan.[6]
F. Fokus Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, peneliti akan fokus mengkaji tentang konsep nilai-nilai
pendidikan akhlak dalam kitab Tanbighul Muta’allim dan relevansi antara konsep
nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab Tanbighul Muta’allim dengan teori
pendidikan akhlak masa kini (modern).
[1]
Ali Abdul Halim Mahmud, “Akhlak Mulia”, (Jakarta: Gema Insani Press,
2004), hlm.9.
[2] Ibid,
hlm. 22.
[3] Op.
Cit. hlm. 25.
[4] Op.
Cit. hlm. 26-27.
[5]
Dwi Noviyanti, ”Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Abyan Al-Hawaij
(Karya K.H. Ahmad Rifai)”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan: Perpustakaan
STAIN Pekalongan, 2005).
[6]
Slamet Wahyudi, “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Pemikiran Habib Lutfi
Bin Yahya”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan: Perpustakaan
STAIN Pekalongan, 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar