PEMBAHASAN
LANGKAH – LANGKAH PENDIDIKAN AKHLAQ
A.
Menghilangkan Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti :
1.
Berbohong
Hadits tentang berbohong tertuang
dalam kitab “Shokhih Muslim”, jus: 13, Hal: 15, no Hadits: 4720.
4720- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ
أَبِي شَيْبَةَ وَهَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ
عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ
يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى
يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ
الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى
يُكْتَبَ كَذَّابًا قَالَ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ فِي رِوَايَتِهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صحيح مسلم الجزء:١٣ الصفحه: ١٥
Terjemah :
Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Hannad bin As-Sariy
keduanya telah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Akhwash, dari
Manshur, dari Abi Wail, dari Abdulloh bin Mas’ud, dia telah berkata, Rosululloh
S.A.W telah bersabda : Seseungguhnya kejujuran itu adalah kebaikan, dan
kebaikan itu akan membimbing ke surga, seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan
memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi
Alloh. Dan sesungguhnya dusta itu adalah kejahatan, dan sesungguhnya kedustaan
itu akan menggiring ke neraka, dan seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia
akan dicatat sebagai pendusta di sisi Alloh”. Ibn Abi Syaibah berkata dalam
meriwayatkan hadits tersebut dari Nabi S.A.W.
Sedangkan
didalam kitab “Shokhih Bukhoriy” Jus:19, Hal: 44, berbunyi :
5629- حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى
الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ
يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي
إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ
كَذَّابًا
صحيح
البخاري الجزء: ١٩
الصفحه: ٤٤
Terjemah :
Telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya kejujuran akan
membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga,
sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan
dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan
mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke
neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan
dicatat baginya sebagai seorang pendusta." {“Shokhih
Bukhoriy” Jus:19, Hal: 44}
Mufrodah :
Disisi
|
عِنْدَ
|
Kejujuran
|
الصِّدْق
|
Kejahatan
|
فُجُورٌ
|
Kebaikan
|
بِرٌّ
|
Neraka
|
النَّار
|
Membimbing
|
يَهْدِي
|
Terdapat
|
يَكُون
|
Surga
|
الْجَنَّة
|
Seorang lelaki
|
الرَّجُل
|
Hamba
|
الْعَبْد
|
Orang yang jujur
|
صِدِّيقًا
|
Memelihara
|
يَتَحَرَّى
|
Pendusta
|
كَذَّابًا
|
Ditulis
|
يُكْتَب
|
Dari kedua
hadits tersebut menjelaskan tentang kejujuran dan kedustaan, keduanya memiliki
maksud hadits yang sama bila dilihat dari segi matan (isi) hadits tersebut,
walaupun memiliki sedikit perbedaan didalam penulisan matan (isi) hadits dan
periwayatan hadits tersebut.
Di dalam
redaksi kitab “Shokhih Muslim” tidak terdapat kata : يَهْدِي sedangkan
di dalam redaksi kitab “Shokhih Bukhoriy” terdapat kata : يَهْدِي, yang artinya membimbing.
46- حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ زُبَيْدٍ قَالَ
سَأَلْتُ أَبَا وَائِلٍ عَنْ الْمُرْجِئَةِ فَقَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ
فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ صحيح
البخاري الجزء:١ الصفحه:٨٤
Terjemah :
Telah menceritakan kepada kami Mukhammad
bin ‘ar’aroh berkata telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Zubaid
berkata, Aku bertanya kepada Abu Wa’il tentang murji’ah, maka dia menjawab,
telah menceritakan kepadaku Abdulloh bahwa Nabi S.A.W. bersabda : “mencela
orang muslim adalah fasiq dan memeranginya adalah kufur”.
47- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ وَعَوْنُ بْنُ
سَلَّامٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ طَلْحَةَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ كُلُّهُمْ عَنْ زُبَيْدٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ. قَالَ زُبَيْدٌ فَقُلْتُ لِأَبِي وَائِلٍ أَنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ
عَبْدِ اللَّهِ يَرْوِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ نَعَمْ وَلَيْسَ فِي حَدِيثِ شُعْبَةَ قَوْلُ زُبَيْدٍ لِأَبِي وَائِلٍ
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ الْمُثَنَّى عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَنْصُورٍ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ
حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِمِثْلِهِ.
صحيح مسلم الجزء: ١ الصفحه: ٢٠٢
Terjemah :
Telah
mengabarkan kepada kami Mukhammad bin Bakar bin Ar-Royyan dan Aun bin Sallam keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Mukhammad bin Tholhah (dalam riwayat
lain disebutkan) dan telah menceritakan kepada kami Mukhammad bin Al-Mutsanna
telah menceritakan kapada kami Abdurrohman bin Mahdi telah menceritakan kepada
kami Sufyan (dalam riwayat lain disebutkan) dan telah menceritakan kepada kami
Mukhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kami Mukhammad bin Ja’far telah
menceritakan kepada kami Syu’bah setiap mereka berasal dari Zubaid dari Abu
Wa’il dari Abdulloh bin Mas’ud dia berkata, Rosululloh S.A.W. bersabda : “mencela
seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran”. Zubaid
berkata, Aku lalu berkata kepada Abu Wa’il”, Apakah kamu mendengarnya dari
Abdulloh, apa yang meriwayatkannya dari Rosululloh S.A.W.” Abu Wa’il menjawan
“ya” padahal tidak ada dalam hadits Zu’bah
perkataan Zubaid kepada Abu Wa’il”. Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Al-Mutsanna dari Mukhammad bin Ja’far dari
Syu’aib dari Manshur (dalam riwayat lain disebutkan) dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan
kepada kami Syu’bah dari Al-A’masy keduanya berasal dari Abu Wa’il dari
Abdulloh dari Nabi S.A.W. seperti hadits tersebut.