Rabu, 02 Oktober 2013

Hadits Tarbawi

PEMBAHASAN
LANGKAH – LANGKAH PENDIDIKAN AKHLAQ
A.      Menghilangkan Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti :
1.      Berbohong
Hadits tentang berbohong tertuang dalam kitab “Shokhih Muslim”, jus: 13, Hal: 15, no Hadits: 4720.
4720- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَهَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا قَالَ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ فِي رِوَايَتِهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صحيح مسلم الجزء:١٣ الصفحه: ١٥

Terjemah :
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Hannad bin As-Sariy keduanya telah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Akhwash, dari Manshur, dari Abi Wail, dari Abdulloh bin Mas’ud, dia telah berkata, Rosululloh S.A.W telah bersabda : Seseungguhnya kejujuran itu adalah kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Alloh. Dan sesungguhnya dusta itu adalah kejahatan, dan sesungguhnya kedustaan itu akan menggiring ke neraka, dan seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Alloh”. Ibn Abi Syaibah berkata dalam meriwayatkan hadits tersebut dari Nabi S.A.W.

Sedangkan didalam kitab “Shokhih Bukhoriy” Jus:19, Hal: 44, berbunyi :
5629- حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
صحيح البخاري الجزء: ١٩ الصفحه: ٤٤



Terjemah :
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari Abdullah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta."                  {“Shokhih Bukhoriy” Jus:19, Hal: 44}
Mufrodah :
Disisi
عِنْدَ
Kejujuran
الصِّدْق
Kejahatan
فُجُورٌ
Kebaikan
بِرٌّ
Neraka
النَّار
Membimbing
يَهْدِي
Terdapat
يَكُون
Surga
الْجَنَّة
Seorang lelaki
الرَّجُل
Hamba
الْعَبْد
Orang yang jujur
صِدِّيقًا
Memelihara
يَتَحَرَّى
Pendusta
كَذَّابًا
Ditulis
يُكْتَب

Dari kedua hadits tersebut menjelaskan tentang kejujuran dan kedustaan, keduanya memiliki maksud hadits yang sama bila dilihat dari segi matan (isi) hadits tersebut, walaupun memiliki sedikit perbedaan didalam penulisan matan (isi) hadits dan periwayatan hadits tersebut.
Di dalam redaksi kitab “Shokhih Muslim” tidak terdapat kata : يَهْدِي sedangkan di dalam redaksi kitab “Shokhih Bukhoriy” terdapat kata : يَهْدِي, yang artinya membimbing.
46- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ زُبَيْدٍ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا وَائِلٍ عَنْ الْمُرْجِئَةِ فَقَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ                         صحيح البخاري الجزء:١ الصفحه:٨٤
Terjemah :
Telah menceritakan kepada kami Mukhammad bin ‘ar’aroh berkata telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Zubaid berkata, Aku bertanya kepada Abu Wa’il tentang murji’ah, maka dia menjawab, telah menceritakan kepadaku Abdulloh bahwa Nabi S.A.W. bersabda : “mencela orang muslim adalah fasiq dan memeranginya adalah kufur”.
47- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ وَعَوْنُ بْنُ سَلَّامٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ طَلْحَةَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ كُلُّهُمْ عَنْ زُبَيْدٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ. قَالَ زُبَيْدٌ فَقُلْتُ لِأَبِي وَائِلٍ أَنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ يَرْوِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ وَلَيْسَ فِي حَدِيثِ شُعْبَةَ قَوْلُ زُبَيْدٍ لِأَبِي وَائِلٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ الْمُثَنَّى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَنْصُورٍ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ.        صحيح مسلم  الجزء: ١ الصفحه: ٢٠٢
Terjemah :

Telah mengabarkan kepada kami Mukhammad bin Bakar bin Ar-Royyan dan Aun bin Sallam keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mukhammad bin Tholhah (dalam riwayat lain disebutkan) dan telah menceritakan kepada kami Mukhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kapada kami Abdurrohman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan (dalam riwayat lain disebutkan) dan telah menceritakan kepada kami Mukhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kami Mukhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah setiap mereka berasal dari Zubaid dari Abu Wa’il dari Abdulloh bin Mas’ud dia berkata, Rosululloh S.A.W. bersabda : “mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran”. Zubaid berkata, Aku lalu berkata kepada Abu Wa’il”, Apakah kamu mendengarnya dari Abdulloh, apa yang meriwayatkannya dari Rosululloh S.A.W.” Abu Wa’il menjawan “ya” padahal tidak ada dalam hadits Zu’bah  perkataan Zubaid kepada Abu Wa’il”. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Al-Mutsanna dari Mukhammad bin Ja’far dari Syu’aib dari Manshur (dalam riwayat lain disebutkan) dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al-A’masy keduanya berasal dari Abu Wa’il dari Abdulloh dari Nabi S.A.W. seperti hadits tersebut.