Rabu, 13 November 2013

RPP lengkap dg dasarnya



INTEGRASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
BERIMAN KEPADA HARI AKHIR”
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu        : Drs. Moh. Muslih, M.Pd,Ph.D
Disusun Oleh:

Imam Syafi’i                           2021 111 071
Kelas A
PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PEKALONGAN
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Mata Pelajaran                      : Pendidikan Agama Islam
Pokok Bahasan                     : Aqidah
Sub Pokok Bahasan              : Iman Kepada Hari Akhir
Kelas / Semester                    : XII / I          
Satuan Pendidikan                : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Alokasi Waktu                       : 2 X 45 Menit (1 X Pertemuan)

A.      Standar Kompetensi      :Memahami Keimanan Kepada Hari Akhir
Dasarnya                         :Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan dapat dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) mata pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi. Penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1.    Melakukan suatu tugas atau pelajaran berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
2.    Mengorganisasikan tindakan agar pekerjaan dalam mata pelajaran tertentu dapat dilaksanakan.
3.    Melakukan reaksi yang tepat bila terjadi penyimpangan dari rancangan semula.
Melaksanakan tugas dan pekerjaan berkaitan dengan mata pelajaran dalam situasi dan kondisi yang berbeda.[1]
B.       Kompetensi Dasar          :Melaksanakan Perilaku Keimanan terhadap Hari Akhir
Dasarnya                         :Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka mengusai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar.
Penyusun terlebih dahulu mengkaji Standaar Kompetensi dan kompetensi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.    Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ atau tingkat kesulitan kompetensi dasar.
2.    Keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
3.    Keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antar mata pelajaran.[2]
C.      Indikator Kompetensi    :
1.      Siswa dapat mengetahui pengertian Hari Akhir
2.      Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda Hari Akhir
3.      Siswa dapat menyebutkan tahapan kejadian Hari Akhir
4.      Siswa dapat menunjukkan perilaku keimanan kepada Hari Akhir
5.      Siswa dapat menerapkan perilaku keimanan terhadap Hari Akhir dalam kehidupan
Dasarnya                         : Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar dan merupakan sub-kompetensi dasar. Indikator dirumuskan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi, sebagai acuan penilaian. Dengan demikan indikator pencapaian kompetensi mengarah pada indikator penilaian.[3]

D.      Karakter Siswa yang diharapkan
1.    Dapat dipercaya ( Trustworthines )
2.    Rasa hormat dan perhatian ( Respect )
3.    Tekun ( Dilegent )
4.    Tanggung jawab ( Responsibility )
E.       Materi Pembelajaran
1.    Pengertian Hari Kiamat
2.    Tanda-Tanda Hari Kiamat
3.    Tahapan Kejadian Hari Kiamat
4.    Hari Kiamat Sebagai Hari Pembalasan yang Hakiki
F.       Metode Pembelajaran
1.    Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik.
Adapun kelebihan dari metode ceramah ini adalah sebagai berikut :
·      Guru mudah menguasai kelas.
·      Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
·      Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
·      Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
·      Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
Namun di sisi lain metode ceramah ini terdapat kelemahan, diantaranya :
·      Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
·      Yang visual menjadi rugi sedangkan yang auditif besar menerimanya.
·      Bisa selalu digunakan dan jika terlalu lama akan membosankan.
·      Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya ini sukar sekali.
·      Menyebabkan siswa menjadi pasif.[4]
2.    Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Penggunaan metode tanya jawab bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar, atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawabnya.
Metode tanya jawab memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
1)        Kelebihan metode tanya jawab
·      Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun keadaan kelas sedang ribut.
·      Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir dan daya ingat.
·      Mengembagkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
2)        Kekurangan metode tanya jawab
·      Siswa merasa takut apabila suasana kelas tegang.
·      Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
·      Waktu sering banyak terbuang apalagi.
·       jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
·      Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.[5]
3.    Metode Refleksi Diri
Refleksi sebagai satu proses merenung, menganalisis dan mencari alasan dan seterusnya melakukan tindakan untuk memperbaiki diri. Metode ini digunakan sebagai bahan intropeksi bagi siswa. Sehingga siswa mampu menemukan hikmah dan sebab-sebab dari suatu peristiwa yang telah terjadi.
4.    Metode Diskusi
Adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah baik berupa pernyataan ataupun pertanyaan yang bersifat problematis untuk dipecahkan bersama.
Kelebihan dari metode diskusi diantaranya :
·      Mengembagkan sikap menghargai pendapat orang lain.
·      Memperluas wawasan.
·      Membina untuk terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam memevahkan suatu masalah.
Kelemahan metode diskusi diantaranya :
·      Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
·      Peserta mendapat informasi yang terbatas.
·      Dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.[6]
5.    Metode Tugas dan Resitasi
Adalah metode penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
G.      Media pembelajaran
1.    Buku Paket
Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. Buku ini kami pilih karena didalamnya tidak hanya materi saja yang disajikan, tetapi juga dilengkapi gambar yang sesuai dengan tema yang dibahas, dilengkapi pula dengan kamus istilah, kotak renungan, dan juga kisah zaman dahulu. Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami dan sistematis.
2.    LKS
TN. Pendidikan Agama Islam Kelas XII Semester 1. Surakarta: Grahadi. Lks ini berisi rangkuman materi dan latihan-latihan soal sebagai pendukung dari buku paket. Selain itu LKS juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi siswa.
3.    Power Point
Di mana didalamnya berisi materi pembelajaran yang akan disampaikan saat pembelajaran berlangsung. Dengan power point pendidik akan lebih sitematis dalam menyampaikan materi sehingga akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
4.    Video Pembelajaran
Berisi salah satu tanda-tanda hari akhir (Bencana Tsunami Aceh). Video pembelajaran ini terdapat pada blog. Pemutaran video ini juga sebagai salah satu contoh yang real terhadap materi tanda-tanda hari akhir.
5.      Blog
Blog ini berisi rangkuman materi-materi pembelajaran, video pembelajaran, artikel pendidikan, dan tugas pendukung. Penggunaan blog ini dimaksudkan agar siswa dapat mengenal teknologi dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk hal-hal yang positif. Selain itu sebagai bentuk materi dan nilai-nilai tambahan dari tanggapan yang disampaikan lewat blog tersebut. Sehingga kmampuan siswa akan terlihat lebih jelas dalam pengklasisfikasiannya yang dilakukan oleh pendidik.
H.      Kegiatan Pembelajaran
1.         Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
a.    Guru Melakukan 3S <senyum, salam, sapa> (2 menit)
·      Senyum tulus yang terpancar dari wajah kita saat berbicara dengan orang lain pasti akan membuat lawan bicara kita nyaman. Hati kita ikut bahagia saat senyum menghiasi wajah kita. Bagaimanapun rupa kita, lawan bicara kita akan ikut tersenyum melihat kita tersenyum. Senyum adalah ibadah yang paling mudah dan murah. Maka tersenyumlah kepada siapapun yang kita temui.
·      Salam yang diucapkan dengan ketulusan mampu mencairkan suasana kaku. Bila ada seseorang yang mengucap salam dengan suara lembut dan bersahabat, hati kita pun terasa sejuk mendengarnya. Di dalam salam ada nuansa tersendiri. Persaudaraan berawal dari salam.
·      Sapa-an ramah yang kita ucapkan kepada orang lain akan membuat suasana menjadi akrab dan hangat. Biasakanlah menyapa, mulailah pada seseorang yang berada di dekat kita. Dengan satu sapa saja kita bisa menyapa getaran kemuliaan yang hadir bersamaan dengan sapaan kita.
b.    Guru Mengajak Siswa Berdoa (2 menit)
Guru mengajak siswanya untuk berdoa dengan cara bertawassul. Tawassul adalah salah satu cara berdo’a dan salah satu pintu menghadap Allah SWT. Pokok yang dituju hakikatnya adalah Allah SWT. Sesuatu yang dijadikan tawassul  tidak lain adalah  perantara untuk mendekatkan kepada Allah.
Selain itu dalam hadits nabi juga banyak disebutkan anjuran untuk berdo’a terlebih dahulu sebelum melaksanakan sesuatu terlebih lagi saat hendak belajar atau mencari ilmu. Do’a paling minimal yang haraus diucapkan adalah membaca basmallah. Karena tanpa basmallah kegiatan tersebut akan hilang barokahnya.
c.    Guru mengabsen siswa (5 menit)
Dengan kegiatan mengabsen, guru lebih mengenal siswanya satu persatu dan ketika ada siswanya yang tidak hadir, guru bisa langsung menanyakan keadaan siswa tersebut kepada temannya. Sehingga terciptalah nilai solidaritas di antara mereka. Selain itu juga sebagai rasa simpatik seorang pendidik terhadap peserta didiknya hal ini ada di dalam kitab adabul ‘alim wal muta’allim yang mana sebagai seorang pendidik harus bersikap lemah lembut dan perhatian terhadap murid-muridnya.
d.   Guru memotivasi siswa (2 menit)
Dalam hal ini, sang guru memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat mempelajari tentang iman kepada hari akhir. Motivasi berfungsi sebagai alat untuk membangun semangat jiwa yang ada dalam diri siswa sehingga pada saat pembelajarannya nanti bisa dilaksanakan dengan penuh semangat dan tekun.
e.    Guru memberikan Apersepsi (4 menit)
Apersepsi adalah suatu penafsiran buah pikiran yaitu menyatupadukan dan mengasimilasi sesuatu pengamatan dan pengalaman yang telah dimiliki.
Dalam kegiatan ini, guru menanyakan sekilas tentang tema pembahasan. Misalnya: “Ayo siapa yang tahu tentang pengertian hari kiamat? ” kemudian, guru menanyakan persiapan siswa mengikuti pelajaran.
2.         Kegiatan Inti (65 menit)
a.    Eksplorasi (10 menit)
Eksplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang baru. Dalam kegiatan ini, guru menayangkan power point yang berisi rangkuman materi pelajaran dan menjelaskannya dengan metode ceramah dengan suara yang lantang dan jelas serta menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh para siswanya.
b.    Elaborasi (40 menit)
Elaborasi adalah penggarapan secara tekun dan cermat. Dalam kegiatan ini,
ü  Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa mengenai materi pelajaran tersebut.(8 menit). Proses tanya jawab ini termasuk dalam tes formatif yang mana untuk memantau (memonitor) kemampuan belajar siswa demi memberikan umpan balik baik kepada siswa maupun guru.
ü  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.(2 menit)
ü  Selanjutnya guru menayangkan video tentang salah satu tanda-tanda hari akhir sebagai bagian dari refleksi diri dalam pembelajaran ini.(8 menit)
ü  Dengan metode diskusi, guru menyuruh masing-masing kelompok untuk menganalisis hikmah yang dapat diambil dari penayangan video tersebut (Bencana Tsunami Aceh) dan cara menyikapinya.(7 menit)
ü  Guru menyuruh masing-masing perwakilan kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya.(15 menit)
c.    Konfirmasi (15 menit)
Konfirmasi adalah pembenaran, penegasan dan pengesahan yang dilakukan oleh seorang guru, meliputi:
v  Guru menyatukan perbedaan pendapat dari hasil diskusi siswa dan menyimpulkan hasl diskusi. (5 menit)
v  Guru bersama siswa bertanya jawab akan sesuatu hal yang belum diketahui siswa. (5 menit)
v  Guru menegaskan kembali bahwa Hari Kiamat atau Hari Akhir adalah hari pembalasan yang hakiki.(5 menit)

3.         Kegiatan Penutup (10 menit)
ü   Guru membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil pembelajaran. (4 menit)
ü   Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan memberikan sedikit soal seperti: jelaskan pengertian hari akhir?, sebutkan tanda-tanda hari akhir?, sebutkan tahap-tahap hari akhir?. Soal-soal ini termasuk dalam tes sumatif yang mana dijadikan sebagai alat ukur guru untuk mengetahui seberapa besar materi pelajaran yang dapat diserap oleh siswa setelah melakukan pembelajaran tersebut. sehingga guru mampu melihat kberhasilan dan tidakanya konsep atau metode yang diterapkan dalam pembelajaran tersebut. kemudian guru memberikan tugas mengerjakan LKS di rumah dan tugas pendukung yang ada di blog. Untuk 3 soal terkhir dan soal yang ada di LKS dapat dijadikan sebagai nilai pokok, sedangkan yang ada di blog dapat dijadikan sebagai nilai tambahan(siswa yang aktif dan kreatif). (4 menit)
ü   Guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah bersama-sama dan memberi salam penutup.(2 menit) sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa dalam pembukaan pembelajaran diawali dengan do’a, maka di akhir pembelajaran-pun hendaknya ditutup dengan bacaan do’a pula. Karena do’a merupakan senjatanya seorang mukmin dan do’a adalah inti ibadah.
I.         Penilaian
Dalam melakukan penilaian terhadap siswanya, guru menggunakan 2 macam penilaian yaitu penilaian tes dan non tes.
Ø   Penilaian Tes
Dalam hal ini siswa diberi tugas, baik tugas wajib maupun tugas pendukung. Tugas wajib dengan mengerjakan soal post test setelah usai dari pembelajaran yang dikumpulkan langsung pada pertemuan itu dan mengerjakan soal-soal yang ada di LKS yang mana harus dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Dan tugas pendukung dengan memberi komentar mengenai artikel pendidikan yang ada di blog.
Ø   Penilaian Non Tes
Melalui observasi dan penilaian sikap. Observasi di sini guru mengamati keaktifan siswa dalam berdiskusi dan bertanya jawab. Sedangkan untuk penilaian sikap yang dinilai yaitu :
Tes Sikap                           :
NO
Sikap
A
B
C
D
E
1
Dapat dipercaya





2
Bertanggung jawab





3
Rasa hormat dan perhatian





4
Berhati-hati dalam berpikir, bersikap, dan tekun dalam belajar





5
Amar ma’ruf nahi munkar





Skor penilaian                        :
A         : Sangat Baik              B         : Baik                          C         : Cukup          
D         : Kurang                      E         : Sangat Kurang
J.        Rasionalisasi
Desain pembelajaran yang kami buat lebih menarik karena dalam penyampaian materi yang digunakan sangat rileks tapi ada kepastian di dalamnya yaitu dengan menggunakan metode refleksi diri dan diskusi kelompok. Sehingga siswa mampu menganalisis materi yang ada melalui pemutaran video pembelajaran, kemudian didiskusikan secara berkelompok yang dapat menyelesaikan masalah yang muncul dalam memahami materi tersebut dengan sendirinya.
Kemudian desain pembelajaran ini juga dapat mendorong siswa agar menjadi tekun dalam belajar karena dalam memahami materi tidak hanya dengan menggunakan buku paket, LKS dan power point saja namun juga menggunakan blog yang mana dalam blog itu terdapat artikel dan soal-soal serta materi dan video pembelajaran yang mana dapat dijadikan siswa untuk mengulang materi dimanapun mereka berada dengan menggunakan bantuan alat teknologi. Hal ini juga mendorong siswa agar bisa mampelajari sumber belajar yang berkaitan dengan teknologi.
Selain itu desain pembelajaran ini juga lebih efektif karena di dalamnya juga menggunakan metode diskusi yang mana dalam hal ini siswa dituntut agar aktif dan kreatif serta kritis dalam memahami materi yang disampaikan. Dan tidak hanya dengan diskusi saja namun juga didikung dengan metode ceramah yang mana guru sebagai pusat perhatian siswa dalam menyampaikan materi pembelajaran. Desain pembelajaran ini juga lebih efisien dan sistematis karena dalam penyampain materinya menggunakan power point yang sudah diringkas sedimikian rupa agar memudahkan siswa dalam memahami materi tersebut dan kondisi ruang kelas juga akan lebih kondusif karena selalu dalam pengawasan guru dengan menjadikan siswa sebagai subjek pembelajaran sekaligus objek pembelajaran, sedangkan guru tidak hanya sebagai penyampai materi namun juga berperan sebagai fasilitator dan motivator para siswa.


[1] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005) hlm 41-59
[2] Ibid., hlm 41-59
[3] Op. Cit., hlm 41-59
[4] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Press, 2001), hlm.120-121
[5] Ibid, hlm.123-124
[6] Zaenal Mustakim, Op.Cit, hlm.126-127