Sabtu, 13 Desember 2014

Konsep Pengajar Pendidikan Agama Islam menurut Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulum Al-Din ditinjau dari Teori Pengajar Masa Kini (Modern)


Nama              : Imam Syafi’i
NIM                : 2021 111 071
Prodi               : PAI (Tarbiyah)

A.  Judul
“Konsep Pengajar Pendidikan Agama Islam menurut Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulum Al-Din ditinjau dari Teori Pengajar Masa Kini (Modern)”
B.  Latar Belakang Masalah
Barang siapa yang mengetahui, mengamalkan dan mengajar maka dialah orang yang disebut sebagai orang besar di kerajaan langit. Ia seperti matahari yang menerangi kepada selainnya dan ia menerangi pada dirinya. Dan seperti minyak kesturi yang mengharumi lainnya sedangkan ia harum. Orang yang mengetahui dan tidak mengamalkannya adalah seperti buku yang memberi faidah kepada lainnya padahal ia sendiri kosong dari ilmu. Seperti batu pengasah menajamkan lainnya dan tidak dapat memotong. Dan seperti sumbu lampu yang menerangi lainnya sedangkan ia terbakar.[1]
Kata pengajar di dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) berarti orang yang mengajar seperti guru, pelatih.[2]
Betapapun ia sibuk mengajar dan ia telah menyandang urusan besar dan juga ada bahaya besar maka peliharalah tata kesopanan dan tugas-tugasnya.[3]
Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang harus diampu untuk ditransfer kepada siswa. Dalam hal ini, guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar, dan menentukan alat evaluasi pendidikan yang akan digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas, dan dasar-dasar kependidikan.[4]
Sedangkan tugas pokok seorang pengajar yaitu:
1.   Menyampaikan ilmu pengetahuan,
2.   Melatih ketrampilan,
3.   Memberikan panduan atau petunjuk,
4.   Paduan antara memberikan pengetahuan, bimbingan, dan ketrampilan,
5.   Merancang pengajaran,
6.   Melaksanakan pembelajaran,
7.   Menilai aktivitas pembelajaran.[5]
Setelah penulis menganalisa secara sederhana ternyata pengajar pendidikan agama Islama sangat berpengaruh terhadap kwalitas spiritual peserta didik pada khususnya dan msyarakat pada umumnya sehingga mampu menjadi suri tauladan di lingkungan sekolah maupun masyarakat, maka penulis ingin untuk mengetahui konsep tugas dan akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din, serta ada tidaknya relevansi konsep tugas dan akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din dengan teori-teori pengajar masa kini (modern). Itulah yang melatarbelakangi penulisan skripsi ini sebagai kajian ilmiah di bidang pendidikan agama Islam dengan judul : “Konsep Pengajar Pendidikan Agama Islam menurut Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulum Al-Din ditinjau dari Teori Pengajar Masa Kini (Modern)”.




C.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apakah kitab Ihya’ Ulum al-Din memiliki konsep tugas pengajar pendidikan agama Islam menurut Imam Ghazali?
2.      Apakah kitab Ihya’ Ulum al-Din memiliki konsep akhlak pengajar pendidikan agama Islam menurut Imam Ghazali?
3.      Apakah ada relevansi konsep tugas dan akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din dengan teori-teori pengajar masa kini (modern)?

D.  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk memperoleh jawaban dari beberapa permasalahan di atas, yaitu :
1.      Untuk mengetahui konsep tugas pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din.
2.      Untuk mengetahui konsep akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din.
3.      Untuk mengetahui ada atau tidaknya relevansi konsep tugas dan akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din dengan teori-teori pengajar masa kini (modern).
Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pendidikan agama Islam dan sekaligus sebagai penambah khasanah perpustakaan perguruan tinggi.

E.  Penelitian Terdahulu
Adapun pada penelitian terdahulu tidak ada yang membahas secara khusus tentang konsep tugas dan akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din, serta ada tidaknya relevansi konsep tugas dan akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din dengan teori-teori pengajar masa kini (modern), namun yang ada yaitu membahas peranan guru PAI dalam pembentukan akhlak siswa pada masa pubertas di SMP Nurul Ulum Karangroto Semarang, skripsi terdahulu ini disusun oleh Nurul Khafshotul Maghfiroh tahun 2008 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Wali Songo Semarang.[6]
Kemudian dalam penilitian yang lain yaitu membahas peranan guru akidah akhlak dalam pembinaan akhlak Siswa MI YAPPI Ringin Tumpang Semoyo Patuk Gunung Kidul, skripsi terdahulu ini disusun oleh Yuni Khasanah tahun 2010 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.[7]
F.   Fokus Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti akan fokus mengkaji tentang konsep tugas dan akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din, serta ada tidaknya relevansi konsep tugas dan akhlak pengajar pendidikan agama Islam yang ditawarkan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din dengan teori-teori pengajar masa kini (modern) dengan judul skripsi; “Konsep Pengajar Pendidikan Agama Islam menurut Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulum Al-Din ditinjau dari Teori Pengajar Masa Kini (Modern)”.


[1] Drs. Moh. Zuhri, Dipl. TAFL, Muqoffin Muchtar Lc, dan M. Muqorrobin Misbah, “Terjemah Ihya’ Ulumiddin Jilid 1”, (Semarang: CV. Asy Syifa’, 2003), hlm. 171.
[2] Indrawan WS, “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, (Jombang: Lintas Media), hlm.19.
[3] Drs. Moh. Zuhri, Dipl. TAFL, Muqoffin Muchtar Lc, dan M. Muqorrobin Misbah, Ibid., hlm. 171.
[4] Drs. Suparlan, M.Ed, ”Guru Sebagai Profesi”, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), Cet. 1. hlm. 33.
[5] Drs. Suparlan, M.Ed, Ibid., hlm. 37.
[6] Nurul Khafshotul Maghfiroh, “Peranan Guru PAI Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Pada Masa Pubertas Di SMP Nurul Ulum Karangroto Semarang”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Semarang: Perpustakaan IAIN Wali Songo Semarang, 2008).
[7] Yuni Khasanah, ”Peranan Guru Akidah Akhlak Dalam Pembinaan Akhlak Siswa MI YAPPI Ringin Tumpang Semoyo Patuk Gunung Kidul”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar