MADRASAH NIZHAMIYAH
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Sejarah
Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Fatikhah, M.A
Disusun Oleh :
IMAM SYAFI'I (2021 111 063)
Kelas B/ Tarbiyah PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan islam
secara kelembagaan tampak dalam berbagai bentuk dan fariasi. Disamping lembaga
yang bersifat umum, seperti masjid, terdapat lembaga-lembaga lain yang
mencerminkan kekhasan orentasinya. Intuisi-intuisi pendidikan islam terbagi
menjadi dua kelompok, yakni kelompok sebelum madrasah dan kelompok sesudah
madrasah. Dengan demikian, berdirinya madrasah merupakan tonggak baru dalam
penyelenggaraan pendidikan islam dan untuk membedakannya dengan era pendidikan
islam sebelumnya.
Madrasah sudah menjadi fenomena menonjol sejak awal abad ke-11
sampai ke-12 masehi (abad 5 hijriah), khususnya ketika wazir Bani Saljuk, Nizham
al-Mulk mendirikan madrasah Nizhamiyah di Baghdad. Walaupun bukan berarti ia
orang pertama yang mendirikan madrasah, tetapi ia berjasa dalam mempopulerkan
pendidikan madrasah bersamaan dengan reputasinya sebagai wazir. Disamping itu
lembaga madrasah ini dianggap sebagai prototype awal pembangunan lembaga
pendidikan tinggi setelahnya. Menimbang bahwa pendidikan madrasah ini merupakan
salah satu bentuk khas lembaga pendidikan tinggi islam, dan merupakan
pendidikan resmi dimana pemerintah terlibat didalamnya, penulis terdorong untuk
mengangkat tema ini menjadi pokok bahasa pada pembahasan ini. Karena
keterbatasan riteratur dan luasnya bidang kajian, pembahasan dibatasi pada
letak geografis dan motifasi pendirian madrasah Nizhamiyah, tujuan pendidikan
dan beberapa komponen pokok pendidikan serta pengaruhnya. Pada akhir pembahasan
ini diharapkan tercapai dskripsi pendidikan islam pada madrasah Nizhamiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Lembaga Pendidikan Nizhamiyah
Salah satu
jenis lembaga pendidikan tinggi yang muncul pada akhir abad IV hijriah adalah
madrasah. Sedangkan Nizhamiyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan
tahun 457-459 H/1065-1067 M (abad IV) oleh Nizham al-Muluk dari dinasti Saljuk.
Pendirian Madrasah ini telah memperkaya khasanah lembaga pendidikan
dilingkungan masyarakat Islam.
Madrasah Nizhamiyah adalah madrasah yang
pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan islam yang berbentuk lembaga
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang dikelola pemerintah. Madrasah Nizamiyah ini pada mulanya hanya ada di kota Baghdad, ibu kota dan
pusat pemerintahan Islam pada waktu itu. Sebelum berdirinya Madrasah
Nizamiyah di Baghdad, paling tidak ada empat madrasah besar di Nishapur, yaitu
Madrasah Baihaqiyyah, Madrasah Assa’diyyah yang dibangun oleh Amir Nasr bin
Subuktakin, Madrasah Abu Sa’ad al-Astarabadi dan Madrasah yang didirikan untuk
Abu Ishaq al-Isfarayini. Madrasah Nizamiyah ini
didirikan dekat pinggir sungai Dijlah, di tengah-tengah pasar selasah di
Baghdad. Mulai dibangun pada tahun 457 H/1065 M) dan selesai dibangun pada
tahun 459 H (dua tahun lamanya baru selesai).[1]
Nizham al-Mulk[2]
mendirikan gedung-gedung ilmiyah untuk ahlli fiqih, membangun madrasah-madrasah
untuk para ulama dan asrama untuk orang beribadah serta fakir miskin. Madrasah
Nizham al-Mulk bernama Nizhamiyah dan termasyhur di seluruh dunia. Di antara
madrasah tersebut yang terkenal dan terpenting adalah Nizhamiyah di Baghdad
(selain madrasah di Balkh, Naisabur, Jarat, Ashfahan, Basrah, Marw, Mausul, dan
lain-lain). Madrasah-madrasah Nizhamiyah itu dapat disamakan dengan
fakultas-fakultas atau perguruan tinggi masa sekarang, mengingat gurunya adalah
ulama besar yang termasyhur.[3]
Tujuan Nizham
al-Mulk mendirikan madrasah-madrasah itu adalah untuk memperkuat pemerintah
Turki Saljuk dan untuk menyiarkan Mazhab keagamaan pemerintah. Karena
sultan-sultan Turki adalah dari golongan ahli sunnah, sedangkan pemerintahan
Buwaihiyah yang sebelumnya kaum Syi’ah, oleh sebab itu Madrasah Nizhamiyah
adalah untuk menyokong sultan dan menyiarkan mazhad ahli sunnah ke seluruh
rakyat.[4]
B.
Sistem Pendidikan Madrasah Nizhamiyah
Untuk menjelaskan sistem pendidikan di Madrasah Nizhamiyah, secara
sederhana akan dibahas komponen-komponen pendidikan yang terdapat pada Madrasah
Nizhamiyah yang dianggap sebagai model sistem pendidikan modern.
1.
Tujuan
Pendidikan Madrasah Nizhamiyah
Tujuan
Pendidikan Madrasah Nizhamiyah tidak terlepas dari tiga tujuan pokok:
a.
Mengkader
calon-calon ulama yang menyebarkan pemikiran Sunni untuk menghadapi tantangan
pemikiran Syi’ah.
b.
Menyediakan
guru-guru sunni yang cakap untuk mengajarkan mazhab Sunni dan menyebarkan ke
tempat-tempat lain.
c.
Membentuk
kelompok pekerja Sunni untuk berpatisipasi dalam menjalankan pemerintahan,
khususnya dibidang peradilan dan manajemen.[5]
2.
Kurikulum
dan Materi yang diberikan Madrasah Nizhamiyah
Rencana pengajaran di Madrasah Nizhamiyah tidak ditemui dengan
tegas, menurut Mahmud Yunus rencana pengajarannya adalah ilmu-ilmu Syari’ah
saja dan tidak ada ilmu-ilmu hikmah (filsafat), ini terbukti sebagai berikut:
Ø Para ahli Sejarah tidak seorangpun yang mengatakan bahwa diantara
mata pelajaran ada ilmu kedokteran, ilmu falak, dan ilmu-ilmu pasti, mereka
hanya menyebut mata pelajaran nahwu, ilmu kalam,dan fiqh.
Ø Guru-guru yang mengajar di Madrasah Nizhamiyah adalah ulama-ulama
Syari’ah sehingga Madrasah tersebut merupakan madrasah Syari’ah bukan madrasah
Filsafat.
Ø Pendiri Madrasah Nizhamiyah itu bukanlah orang yang membela ilmu
Filsafat dan bukan pula orang-orang yang membantu pembebasan filsafat.
Ø Zaman berdirinya Madrasah Nizhamiyah bukanlah zaman filsafat
melainkan zaman menindas filsafat serta orang-orang filsuf.
Berdasarkan
keterangan diatas, diketahui bahwa Madrasah Nizhamiyah tidak mengajarkan ilmu pengetahuan yang
bersifat duniawi, tetapi lebih berfokus pada pelajaran ilmu agama terutama ilmu
fiqh. Mazhab fiqh yang menonjol adalah fiqh Imam Syafi’i dan teologi Asy’ary.
Rencana
pengajaran atau Kurikulum di Madrasah Nizhamiyah secara rinci menurut Mahmud Yunus adalah;
al-Qur’an (membaca, menghafal, dan menulis), sastra Arab, sejarah Nabi SAW.,
fiqh, ushul fiqh.
Kurikulum dan Materi yang diberikan Madrasah Nizhamiyah hanya
mempelajari ilmu agama, tidak ada mengenai ilmu umum, seperti ilmu filsafat,
ilmu mantik, dan ilmu keterampilan lainya. Karena terlihat madrasah ini khusus
didirikan untuk menyebarkan mazhab Sunni atau kepentingan politik, sebab dari
latar belakang diadakannya Madrasah Nizhamiyah untuk menghadapi pengaruh Mu’tazilah
dan Syi’ah yang sangat kuat.
Pengajaran di Madrasah Nizhamiyah berjalan dengan cara para guru
berdiri di depan kelas menyajikan materi-materi kuliah (ceramah/talqin),
sementara para siswa duduk mendengarkan di atas meja-meja kecil yang
disediakan. Kemudian dilanjutkan dengan dialog atau diskusi (munaqasyah)
antara guru dan para siswa mengenai materi yang diberikan dalam suasana
semangat keilmuan yang tinggi.[6]
3.
Tokoh-tokoh
Madrasah Nizhamiyah
Masyhurnya Madrasah Nizhamiyah tidak terlepas dari peran guru yang
mengajar, mendidik dan membimbing mahasiswa, yang akhirnya menghasilkan
sarjana-sarjana yang berkedudukan di pemerintah sebagai karyawan dan pegawai
negara.
Guru-guru yang memberikan pelajaran di Madrasah Nizamiyah antara lain:
a. Syekh Abu
Ishaq asy-Syirazi (w. 476 H = 1083 M)
b. Syekh Abu
Nasr as-Sabbagh (w. 477 H = 1084 M)
c. Abu Qasim
al-Alawi (w. 482 H = 1089 M)
d. Abu Abdullah
al-Thabari (w. 495 H = 1101 M)
e. Abu Hamid
al-Ghazali (w. 505 H = 1111 M )
f. Radliyud Din
al-Qazwaini (w. 575 H = 1179 M)
g. Al-Firuzabadi
(w. 817 H = 1414 M)[7]
C.
Pengaruh Madrasah Nizhamiyah
Madrasah Nizhamiyah telah banyak memberikan pengaruh terhadap
masyarakat, baik di bidang politik, ekonomi, maupun bidang sosial keagamaan.
Nizham al-Mulk sebagai pejabat pemerintah yang memiliki andil besar
dalam pendirian dan penyebaran madrasah, kedudukan dan kepentingannya dalam
pemerintahan merupakan suatu yang sangat menentukan.
Dalam bidang ekonomi Madrasah Nizhamiyah memang dimaksudkan untuk
mempersiapkan pegawai pemerintah, khususnya dilapangan hukum dan administrasi
disamping sebagai lembaga untuk mengajarkan ilmu syari’ah dalam rangka
mengembangkan ajaran sunni.
Madrasah Nizhamiyah diterima oleh masyarakat karena sesuai dengan
lingkungan dan keyakinannya dilihat dari segi sosial keagamaan, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1.
Ajaran
yang diberikan di Madrasah Nizhamiyah adalah ajaran sunni.
2.
Madrasah
Nizhamiyah diajar oleh para ulama yang terkemuka.
3.
Madrasah
difokuskan pada ajaran fiqh yang dianggap sesuai dengan kebutuhan masyarakat.[8]
D.
Keruntuhan
Madrasah Nizamiyah
Madrasah Nizamiyah sedikit demi sedikit mengalami
kemunduran setelah wafatnya Nizam al-Mulk. Madrasah yang sistem pendidikan dan
organisasinya ditiru di Eropa ini sempat berjaya sampai akhir abad ke-14, ketika
Timur Lenk menghancurkan Baghdad. Timur lenk dengan bala tentaranya
menyerbu kota Baghdad dan menghancurkan segala peradaban serta membantai ribuan
orang di wilayah yang ditaklukkannya. Baghdad hancur lebur sekitar tahun 1393 M.[9]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nizhamiyah adalah sebuah lembaga pendidikan dalam bentuk madrasah
yang dikelola oleh pemarintah pada masa Bani Saljuk. Madrasah ini didirikan di
kota Baghdad dan sekitarnya, didirikan oleh perdana menteri yang mempunyai
perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan di samping faktor
politik dan keagamaan. Perdana Menteri itu bernama Nizham al-Mulk dengan
memakai sistem modern.
Materi yang diberikan di madrasah Nizhamiyah adalah diarahkan untuk
mengembangkan mazhab Sunni dan melemahkan mazhab Syi’ah serta Mu’tazilah. Oleh
karena itu materi yang diberikan berorientasi pada ilmu keagamaan melalui empat
mazhab, tetapi yang menonjol adalah mazhab Syafi’i. Para lulusanya dipersiapkan
untuk duduk di pemerintahan Saljuk yang bermazhab Sunni.
DAFTAR PUSTAKA
·
Nizar,
Samsul. 2007. SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM : MENELUSURI JEJAK SEJARAH PENDIDIKAN
ERA RASULLULLAH SAMPAI INDONESIA. Jakarta : Kencana. Cet. Ke-1.
·
Yatim,
Badri. 1993. Sejarah Pendidikan Islam II. Jakarta: Grafindo Persada.
·
Yatim,
Badri. 2000. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Grafindo Persada.
·
Salaby,Ahmad.
1973. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarat: Bulan Bintang.
·
Shaleh,
Abdul Rachman. 2004. Madrasah dan
Pendidikan Anak Bangsa. Jakarat: PT
Grafindo Persada.
·
Abdul
Futuh, Abdul Majid. 1980. al-Tarikh al-Siayasi wa al-Fikri. Al-Mansur :
Matba’ al-Wafa.
·
Yunus,
Mahmud. 1990. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : PT Hidakarya Agung.
Cet. Ke-6.
[1] Abdul
Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, (Jakarat: PT
Grafindo Persada, 2004), h. 11.
[2] Nizham
al-Mulk adalah seorang perdana menteri (Wazir
Dinasti Saljuk pada masa pemerintahan Alp Arseloan dan Sultan Malik
Syah)(lihat Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam II), (Jakarta: Grafindo
Persada, 1993), h. 73.
[3] Prof.
Dr. H. Samsul Nizar, SEJARAH
PENDIDIKAN ISLAM : MENELUSURI JEJAK SEJARAH PENDIDIKAN ERA RASULLULLAH SAMPAI
INDONESIA, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 159.
[4] Ahmad
Salaby, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarat : Bulan Bintang, 1973), h.
109.
[5] Abdul
Majid Abdul Futuh, al-Tarikh al-Siayasi wa al-Fikri, (al-Mansur : Matba’
al-Wafa, 1980), h. 179.
[6] Mahmud
Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : PT Hidakarya Agung, 1990),
cet. Ke-6, h. 61.
[7] Prof.
Dr. H. Samsul Nizar, Op. Cit, h. 163-164.
[8] Prof.
Dr. H. Samsul Nizar, Op. Cit, h. 168.
[9] Badri
Yatim, Sejarah Peradaban Islam , (Jakarta: Grafindo Persada, 2000), h.
120.