MAKALAH
Evaluasi
dan Umpan Balik dalam Pendidikan
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Strategi
Belajar Mengajar
Dosen Pengampu :
Ghufron Dimyati, M.S.I.
Disusun Oleh :
1. Imam Syafi’i 2021 111 071
2. Nur Hayati Isnia 2021 111 079
3. Faidhotun Nikmah 2021 111 267
Kelas: F
PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Dalam proses belajar
mengajar seorang pendidik perlu memahami peserta didiknya, mengetahui sejauh
mana peserta didik itu faham akan berbagai pembelajaran yang telah diberikan
pada proses awal, karena darisitulah guru dapat menilai untuk melanjutkan ke
pelajaran selanjutnya atau tetap pada sub bab tersebut.
Keberhasilan
pengajaran yang diberikan oleh pendidik dapat diketahui dengan menggunakan
evaluasi melalui mengajukkan pertanyaan-pertanyaan yang sekirannya sesuai
dengan yang telah diajarkan. Adanya evaluasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur
dari pemahaman anak didik, kemudian dari evaluasi pula pendidik dapat
memberikan umpan balik terhadap anak didiknya, agar nantinya anak didik dapat
memeriksa sejauh mana memahami yang telah diajarkan, dan mencoba memperbaikinya
lagi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari evaluasi dalam pendidikan?
2. Apa makna dari evaluasi dalam pendidikan?
3. Apa tujuan dan fungsi dari adanya evaluasi dalam pendidikan?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari evaluasi dalam pendidikan?
5. Apa pengertian dari umpan balik dalam pendidikan?
6. Apa fungsi dari umpan balik dalam pendidikan?
PEMBAHASAN
A.
Evaluasi dalam
Pendidikan
1.
Pengertian Evaluasi
Menurut bahasa kata evaluasi berasal
dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian. Evaluasi menurut
istilah merupakan suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu
yang menggunakan instrumen dan hasilnya dapat dijadikan pula sebagai tolak ukur
memperoleh kesimpulan baik itu dengan cara menilai ataupun mengukur, menilai
bersifat kualitatif dan mengukur bersifat kuantitatif.
Evaluasi harus dilakukan dengan
bijaksana dan arif sesuai dengan kemajuan belajar yang diperoleh anak didik. [1]
2.
Makna Evaluasi
Evaluasi bermakna bagi berbagai
pihak, diantarannya:
1). Makna bagi Siswa
Hasil evaluasi memberikan informasi tentang sejauhmana ia telah
menguasai bahan pelajaran. Dengan informasi ini peserta didik dapat mengambil
langkah-langkah yang sesuai, terdapat dua sikap sebelum peserta didik mengambil
langkah-langkah tersebut, antara lain :
a.
Hasil
evaluasi tidak memuaskan
Apabila
ternyata hasil evaluasi ini tidak memuaskan, berarti ia belum bisa dikatakan
peserta didik itu mencapai pembelajaran yang telah diajarkan. Dari sinilah ia
seharusnya lebih giat lagi untuk belajar sehingga hasilnya sedikit demi sedikit
dapat diperbaiki.
b.
Hasil
evaluasi memuaskan
Apabila
hasil evaluasi memuaskan bagi peserta didik,
ia lebih terdorong untuk tetap mengulangi hasil evaluasinnya dikemudian
hari agar tidak sampai terjadi penurunan, atau semakin meningkatkan hasil
evaluasinnya agar lebih baik.
2). Makna Bagi Guru
Hasil evaluasi memberikan petunjuk bagi pendidik mengenai beberapa
hal, diantarannya :
a.
Keadaan
Peserta didik
Hasil
dari evaluasi yang diperoleh oleh peserta didik itu adalah hasil yang ingin
dicapai oleh tiap peserta didik. Karena dengan hasil tersebut dapat memberikan informasi kepada pendidik tentang
letak kesulitan belajar peserta didiknya, sehingga dapat terdeteksi sedini
mungkin.
b.
Materi
pengajaran
Hasil
evaluasi juga dapat memberikan gambaran bagi pendidik tentang daya serap apa
yang telah ia ajarkan kepada peserta didiknya, jika terjadi hal demikian,
misalnya : dari sebagian peserta didik yang diajarkan materi tertentu, ternyata
pada salah satu sub bab nya mereka mendapat hasil kurang memuaskan berarti yang
seperti itu materi pengajarannya perlu dijelaskan secara ulang oleh peserta didiknya,
namun jika sebaliknya maka pendidik tidak perlu mengulanginnya lagi dan dapat
beranjak ke materi selanjutnya.
c.
Metode
mengajarnya
Sudah
menjadi tugas pendidik dapat memilah dan memilih metode yang sesuai ketika akan
diterapkan pada pembelajarannya.[2]
3). Makna bagi Pembimbing
Upaya bimbingan akan lebih terarah kepada tujuannya, apabila
ditunjang oleh informasi yang akurat tentang keadaan peserta didik baik dari
segi intelektual ataupun emosinnya, disini lah peran pembimbing.
4). Makna bagi Sekolah
Efektivitas kegiatan belajar mengajar, dapat diketahui melalui
kondisi belajar yang diciptakan dan hasilnya pun dengan evaluasi.
5). Makna bagi Orang Tua Peserta didik
Semua Orang Tua ingin melihat sejauh mana tingkat kemajuan yang
dicapai anaknya di sekolah, walaupun setelah mereka tahu belum tentu dapat
memperbaiki nilai anaknya apabila nilainya tidak seperti apa yang mereka
harapkan.[3]
3.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Dalam setiap kegiatan evaluasi,
langkah pertama yang harus diperhatikan adalah tujuan evaluasi. Tujuan evaluasi
ada yang bersifat umum dan khusus. Jika tujuan evaluasi masih bersifat umum,
maka tujuan tersebut tersebut perlu diperinci menjadi tujuan khusus, sehingga
dapat menuntun guru dalam menyusun soal atau mengambangkan instrumen evaluasi
lainnya.
Tujuan utama melakukan evaluasi
dalam proses belajar mengajar, untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan
tindak lanjutnya. Yang merupakan fungsi dari evaluasi dan berupa (1) Penempatan
pada tempat yang tepat, (2) Pemberian umpan balik, (3) Diagnosis kesulitan belajar,
(4) Penentuan kelulusan.
Dalam hal ini ke empat fungsi itu bisa
dilakukan dengan berbagai tes, antara lain:
a.
Tes
penempatan
Dilakukan
diawal sebelum pembelajaran, agar pihak sekolah dapat mengelompokkan peserta
didik sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
b.
Tes
Formatif
Tes
ini dilakukan ditengah-tengah pembelajaran, untuk membantu kemajuan peserta
didik sejauhmana, apabila dalam sub bab tertentu dirasa peserta didik kurang
menguasai, maka ia harus berusaha memperbaikinnya dan pendidik juga berusaha mengajarkan sub bab
itu secara ekstra.
c.
Tes
Diagnosis
Hampir
sama dengan tes formatif, namun perbedaannya terletak pada, kesukaran yang
dimiliki peserta didik itu dapat ditindak lanjuti dengan Soal-soal yang
diberikan oleh pendidik dibagian sub bab yang kurang dikuasai peserta didik.
d.
Tes
Sumatif
Tes
jenis diberikan diakhir tahun ajaran seperti semesteran ataupun hasil raport.
Adapun mengenai
Fungsi Evaluasi dalam pembelajaran sebagai berikut :
a.
Evaluasi
berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, apakah ia
termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.
b.
Evaluasi
berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh proses
pendidikan yang ia jalani.
c.
Evaluasi
berfungsi untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan untuk mengetahui
potensi yang dimiliki peserta didiknya.
d.
Secara
administratif, evaluasi juga berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada orang tua mereka dan lain-lain.[4]
4.
Prinsip-Prinsip Evaluasi
Keberadaan prinsip bagi seorang guru
mempunyai arti penting, karena dengan memahami prinsip evaluasi dapat menjadi
petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau guru lain guna merealisasi evaluasi
dengan cara benar.
Dalam bidang pendidikan, beberapa
prinsip evaluasi dapat dilihat seperti berikut:
a.
Evaluasi
harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan yang telah ditentukan.
b.
Evaluasi
sebaiknya dilaksanakan secara komprehensif.
c.
Evaluasi
diselenggarakan dalam proses yang kooperatif antara guru dan peserta didik.
d.
Evaluasi
dilaksanakan dalam proses kontinu.
e.
Evaluasi
harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku.
Selain dari prinsip diatas, juga terdapat
berbagai prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi, yaitu :
a.
Keterpaduan
b.
Keterlibatan
Siswa
c.
Koherensi
d.
Pedagogis
B.
Umpan Balik dalam Pendidikan
1.
Pengertian Umpan Balik
Umpan balik adalah pemberian
informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk
memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajar.[5] Umpan
balik hanya dapat berfungsi memperbaiki belajar siswa dalam kondisi tertentu
saja, hanya menyajikan tes dan memberikan serta menyampaikan skor kepada siswa
tidak terlalu mempengaruhi penampilan siswa. Baru bermanfaat apabila guru
bersama siswa menelaah kembali jawaban-jawaban tes, baik itu benar atau salah.
Kondisi atau
keadaan yang siswa maupun situasi pengajaran juga menentukan keberhasialn usaha
pemberian umpan balik terhadap belajar siswa, ketentuannya sebagai berikut:
a.
Umpan
balik tidak mempermudah belajar jika :
1)
Siswa
sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal itu
(misal: nyontek jawaban yang benar dari temanya tanpa ingin berfikir sendiri).
2)
Bahan
yang akan dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa.
b.
Umpan
balik membantu dan mempermudah belajar apabila berbagai syarat tercapai:
1)
Mengkonfirmasi
jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa dan menyampaikan kepadannya seberapa
jauh mereka memahami akan jawaban yang diberikan.
2)
Mengidentifikasi
jawaban kemudian membahasnya dan memperbaikinya.
2.
Fungsi Umpan Balik
Tiga fungsi utama ketika melakukan
umpan balik, antara lain :
a.
Fungsi
Informasional
Slameto (1988) mengacu pada Andreson yang dalam studinya menemukan
bahwa umpan balik yang ditunda (delayed feedback) lebih efektif dari pada umpan
balik yang segera (immadiate feedback). Yang dimaksud dengan delayed feedback
adalah umpan balik yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes
dilaksanakan, sedangkan yang dimaksud dengan immadiate feedback merupakan
memberikan infornasi tentang jawaban namun difikirannya itu masih terlintas
jawaban awal mereka.
b.
Fungsi
motivasional
Dengan adanya umpan balik dapat memotivator siswa untuk belajar,
namun adanya umpan balik yang senantiasa diberikan guru itu belum selamannya
mengandung hal positif terkadang umpan balik dapat dijadikan sasaran untuk
mengancam siswa ataupun melihat keberhasilannya padahal semestinya jangan
begitu.
c.
Fungsi
komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan upaya komunikasi antar siswa dengan
guru, karena dengan adanya umpan balik yang diberikan nantinya dapat mberi
dorongan agar mereka yang sudah bisa dikatakan berhasil dalam mencapai tujuan
pembelajaran tetap harus belajar dengan giat, dan bagi yang belum juga mengusai
bisa juga dengan mencoba berfikir sendiri tanpa membudidayakan menyontek.[6]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Evaluasi
merupakan suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu yang
menggunakan instrumen dan hasilnya dapat dijadikan pula sebagai tolak ukur
memperoleh kesimpulan baik itu dengan cara menilai ataupun mengukur, menilai
bersifat kualitatif dan mengukur bersifat kuantitatif. Evaluasi bermanfaat bagi
beberapa pihak diantarannya : Bagi Peserta didik, Guru, Pembimbing, Sekolah
bahkan untuk Orang Tua. Dapat dimengerti Tujuan utama melakukan evaluasi dalam
proses belajar mengajar, untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian. Dan berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik
dalam kelompok, mengetahui taraf kesiapan peserta didik ketika pembelajaran, membantu
guru untuk mengetahui potensi yang dimiliki peserta didiknya, serta memberikan
laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua. Untuk prinsip-prinsip
evaluasi mliputi 4 hal : Keterpaduan, Keterlibatan Siswa, Koherensi, Pedagogis.
Umpan balik
adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya
kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajar.
Adapun untuk Fungsi Umpan Balik meliputi tiga fungsi utama ketika melakukan
umpan balik, antara lain :Fungsi Informasional, Fungsi motivasional, Fungsi
komunikasional.
B.
Saran
Kami menyadarai bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih belum adanya kesempurnaan di dalam pembahasanya, maka dari itulah penulis
berharap adanya suatu kritik dan saran yang dapat membangun bagi penulis dalam
menyelesaikan makalah yang akan ditulis berikutnya.
Sebelum dan sesudahnya penulis mohon maaf dalam penulisan masih
banyak kekurangan dan salah penulisan dalam makalah ini. Besar harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mustakim,
Zaenal. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pekalongan:STAIN Pekalongan
Press.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Widoyoko,
Eko Putro. 2011. Evaluasi Profram Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Sukardi.
2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara.
[1] Zaenal Mustakim, Strategi Belajar Mengajar, (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2011),
hal 178
[2]Suke Silverius,
Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik, (Jakarta : Grasindo, 1991) ,hal.
7-8
[3]Ibid.,hal 8-9
[4]Zainal Arifin, Evaluasi
Pembelajaran, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 18
[5]Eko Putro
Widoyoko, M.Pd, Evaluasi Profram Pembelajaran, ( Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2011), hal, 35
[6]Suke
Silverius., op.cit., hal 150-152
Tidak ada komentar:
Posting Komentar