PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan pendidikan tersebut mencakup tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Oleh karena itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk disesuaikan
dengan program pendidikan dan kebutuhan serta potensi daerah tersebut.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar
dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada paduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, penyusunan KTSP juga harus
mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP
19/2005.
KTSP merupakan
salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar
kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta
didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan akan datang dengan
mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntunan global dengan
semangat manajemen berbasis sekolah.
Panduan
pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk :
1.
Belajar
untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Belajar
untuk memahami dan menghayati.
3.
Belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
4.
Belajar
untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
5.
Belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
PEMBAHASAN
A.
Silabus
1.
Definisi
Silabus
Silabus didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar atau
pokok-pokok isi materi pelajaran. Silabus adalah rancangan pembelajaran yang
berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas
tertentu sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian
materi kurikulum yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah
setempat.[1]
2.
Tujuan
Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pembelajaran, seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan sistem penilaian.
3.
Prinsip
Pengembangan Silabus :
a.
Ilmiah.
b.
Relevan.
c.
Sistematis.
d.
Konsisten.
e.
Memadai.
f.
Aktual
dan konstektual.
g.
Flexibel.
h.
Menyeluruh.
i.
Desentralistik.[2]
4.
Komponen-komponen
dalam silabus
Silabus pembelajaran memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen
berikut ini : Identitas Silabus Pembelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator Pencapaian
Kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu dan Sumber Belajar.
Komponen disajikan dalam format silabus secara horisontal sebagai
berikut :
Silabus Pembelajaran
a.
Sekolah : MA
b.
Kelas/
Semester : ..../ .....
c.
Mata
Pelajaran : ...........
d.
Standar
Kompetensi : ...........
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber
Belajar
|
||
Teknik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Instrumen
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
Langkah-langkah
Penyusunan/ Pengembangan Silabus
a.
Mengisi
Identitas
Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/ semester, mata
pelajaran dan standar kompetensi. Identitas silabus ditulis di atas matriks
silabus.
b.
Menuliskan
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan
dapat dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari
Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) mata pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi. Penyusun terlebih dahulu
mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1.
Melakukan
suatu tugas atau pelajaran berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
2.
Mengorganisasikan
tindakan agar pekerjaan dalam mata pelajaran tertentu dapat dilaksanakan.
3.
Melakukan
reaksi yang tepat bila terjadi penyimpangan dari rancangan semula.
4.
Melaksanakan
tugas dan pekerjaan berkaitan dengan mata pelajaran dalam situasi dan kondisi
yang berbeda.
c.
Menuliskan
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus
dimiliki peserta didik dalam rangka mengusai SK mata pelajaran tertentu.
Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum
menentukan atau memilih Kompetensi Dasar. Penyusun terlebih dahulu mengkaji
Standaar Kompetensi dan kompetensi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1.
Urutan
berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ atau tingkat kesulitan
kompetensi dasar.
2.
Keterkaitan
antar Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
3.
Keterkaitan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antar mata pelajaran.
Penjabaran
Standar Kompetensi :
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
1.
Menerapkan
aqidah islam dalam kehidupan sehari-hari
|
1.1.Beriman kepada Alloh dan sifat-sifat-Nya
1.2.Memahami 5 asma Alloh (asmaul khusna)
|
d.
Mengidentifikasi
Materi Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok harus dipertimbangkan :
1.
Relevansi
materi pokok dengan SK dan KD.
2.
Tingkat
perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik.
3.
Kebermanfaatan
bagi peserta didik.
4.
Struktur
keilmuan.
5.
Kedalaman
dan keluasan materi.
6.
Relevansi
dengan kebutuhan peserta didik dan tuntunan lingkungan.
7.
Alokasi
waktu.
e.
Mengembangkan
kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.
f.
Merumuskan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar dan merupakan
sub-kompetensi dasar. Indikator dirumuskan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi, sebagai acuan penilaian.
Dengan demikan indikator pencapaian kompetensi mengarah pada indikator
penilaian.
g.
Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen
penting : a. Teknik penilaian, b. Bentuk instrumen, dan c. Contoh instrumen.
h.
Menentukan
Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian
suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan :
1)
Minggu
efektif per semester.
2)
Alokasi
waktu mata pelajaran.
3)
Jumlah
kompetensi per semester.
i.
Menentukan
Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam
proses pembelajaran yang dapat berupa : buku teks, media cetak, media
elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya.[3]
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
RPP atau Program Satuan Pelajaran adalah persiapan tulis yang
disusun guru sebelum mengajar yang mencerminkan jalan pengajaran yang akan
ditempuhnya bersama siswa untuk mencapai tujuan. Istilah program satuan
pelajaran sekarang diganti dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).[4]
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan penjabaran dari silabus
yang telah disusun pada langkah sebelumnya.[5]
Secara teknis
rencana pembelajaran minimal mencakup komponen berikut :
1.
Standar
Kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar.
2.
Tujuan
pembelajaran.
3.
Materi
pembelajaran.
4.
Pendekatan
dan metode pembelajaran.
5.
Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran.
6.
Alat
dan sumber belajar.
7.
Evaluasi
pembelajaran.[6]
C. Telaah Materi PAI SMA Negeri 4
Pekalongan
Telaah silabus dan RPP mata pelajaran pendidikan agama islam, kelas
XII, semester 2, SMA Negeri 4 Pekalongan, antara lain :
1)
Pengisian
Identitas
Identitas silabus dan RPP sudah benar
karena sudah terisi semua komponen secara jelas dan sudah dapat memberikan petunjuk
pemilik silabus dan RPP walaupun yang di silabus salah penulisan SMA nya yang seharusnya
milik SMA Negeri 4 Pekalongan tetapi tertulis milik SMA Negeri 1 Belimbing.
2)
Penulisan
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi dalam silabus ini
juga sudah benar karena isinya sudah mencakup Standar Isi mata pelajaran PAI
berkenaan dengan aspek Al-Qur’an, seperti dalam penggunaan kata “memahami” yang
bersifat masih umum dan pembahasanya juga sudah dikerucutkan hanya pada konteks
ayat-ayat tentang pengembangan IPTEK. Standar Kompetensi ini juga baik karena
hanya ada satu dan ditulis dengan menggunakan kata yang bersifat umum. Kemudian
penulisan Standar Kompetensi yang ada di silabus sudah sama dengan yang ada di
RPP.
3)
Penulisan
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar silabus ini sudah
banar karena dalam penulisanya sudah menggunakan kata “membaca”, “menjelaskan”,
dan “melakukan pengembangan” yang mana dalam kata itu sudah mencakup
keterkaitan SK dan KD baik dalam mata pelajaran itu sendiri maupun antar mata
pelajaran dan sudah mencakup ranah afektif, psikomotorik dan kognitif.
Kompetensi Dasar itu juga baik karena lebih dari satu dan ditulis dengan
menggunakan kata yang lebih spesifik yang merupakan penjabaran dari Standar
Kompetensi. Kemudian penulisan Kompetensi Dasar yang ada di silabus sudah sama
dengan yang ada di RPP.
4)
Pemberian
Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran yang diberikan
sudah benar yaitu mata pelajaran PAI dengan materi ayat-ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan pengembangan IPTEK yang diberikan pada peserta didik kelas XII
yang diajarkan pada semester 2, karena materi tersebut sudah relevan dengan SK
dan KD serta kebutuhan peserta didik yang sesuai tuntutan lingkungan sehingga bermanfaat
bagi peserta didik baik dalam lingkungan masyarakat maupun dirinya sendiri.
Selain itu, materi tersebut juga dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan IPTEK
peserta didik yang hendak menuju pada usia kedewasaan dalam mengembangkan IPTEK
yang sedang berkembang di lingkungannya, sehingga pada kemudian hari peserta
didik itu akan berinteraksi langsung dengan realita kehidupan masyarakat secara
langsung.
Materi Pembelajaran yang tertulis di
dalam silabus masih dalam bentuk umum yang kemudian dijabarkan di dalam RPP
yang dimasukkan ke dalam tujuan pembelajaran yang jumlahnya cukup bayak yaitu
ada 7 poin dan sudah mencakup dari pada SK dan KD yang diharapkan, dan
seharusnya 7 poin tersebut juga alangkah baiknya bila ditulis dalam materi
ajar, sehingga pada saat kita menyampaikan materi tidak menyimpang dari materi
apa yang telah direncanakan. Kemudian penulisan materi pelajaran juga harus
ditulis dari yang paling sederhana hingga pada materi yang sulit pemahamannya.
5)
Penulisan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran yang tertulis di
dalam silabus juga sudah sesuai karena ditulis secara bertingkat dari yang
mudah hingga yang sulit, seperti membaca, mengartikan dan menjelaskan ayat diterangkan
pada awal pembelajaran yang kemudian dikembangkan dengan tingkatan yg lebih
tinggi seperti menidentifikasi, menerangkan dan menerapkan. Sedangkan Kegiatan
Pembelajaran yang ada dalam RPP dijelaskan lebih detail dari akan dimulainya
pemberian materi hingga kegiatan mengakhiri materi tersebut yang mana sudah
terdapat pendahuluan (kegiatan awal), kegiatan inti dan kegiatan penutup
(akhir). Kemudian dari 3 kegiatan tersebut juga sudah bagus karena diawali dengan
ucapan salam dan berdo’a bersama. Hal ini akan lebih baik lagi jika ditambah
dengan pemberian motivasi terlebih dahulu kepada siswa agar memiliki semangat
yang tinggi dalam mempelajarai materi Al-Qur’an tentang ayat-ayat pengembangan
IPTEK. Setelah itu pemberian materi diletakkan di tengah-tengah yaitu dalam
kegiatan inti yang dimulai tes awal sebelum materi diberikan kepada siswa. Hal
ini dimaksudkan agar pendidik dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang
sudah dimiliki sebelum adanya materi tersebut. Selain itu dalam kegiatan inti
juga sudah bagus karena dalam kegiatan itu juga diberikan adanya evaluasi kecil
setelah adanya proses transfer of
knowledge atau pemberian materi. Kemudian di dalam kegiatan penutup juga
guru menyuruh siswa agar membaca ayat-ayat tersebut lagi dan guru memberikan
motifasi agar siswa rajin mempelajari materi itu. Selain itu akan lebih baik
lagi jika pada kegiatan penutup guru memberikan soal-soal latihan agar pendidik
mampu menganalisis kemampuan siswa setelah diberikannya materi tersebut dan
dalam kegiatan pembelajaran juga sudah memuat kemampuan eksplorasi, elaborasi
dan konfirmasi yang dilakukan oleh pendidik yang ditulis secara langsung dan
jelas di kegiatan inti dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP.
6)
Penulisan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapain Kompetensi di
dalam silabus sudah bagus karena di dalamnya sudah memuat apa yang diharapkan
dari SK dan KD, walaupun pada dasarnya indikator yang tertulis di silabus harus
bersifat luas dan bisa dijabarkan di dalam tujuan pembelajaran dalam RPP.
Sedangkan Tujuan Pembelajaran yang ada
juga sudah bagus karena sudah sesuai dengan apa-apa yang termuat dalam SK dan
KD. Selain itu dalam penyusunannya juga sudah sesuai dengan apa yang diharapkan
seperti mulai dari membaca, mengidentifikasi tajwid, mengartikan, menggali
kandungan, dan menerapkan ayat-ayat tersebut.
7)
Penulisan
Penilaian
Penilaian di dalam silabus masih
bersifat umum karenan belum mencantumkan teknik penilaian dan contoh instrumen
soal. Sedangkan penilaian yang ada dalam RPP masih sangat sederhana, hanya
tertulis tes perbuatan dan tes tertulis. Bentuk penilaian dalam RPP belum
terdapat teknik penilaian dan contoh instrumen soal.
8)
Penulisan
Alokasi Waktu
Pemberian waktu tentang Al-Qur’an yang
berkenaan dengan pengembangan IPTEK sudah bagus karena diberikan dalam waktu 3
kali pertemuan dengan kata lain 6 jam pelajaran yang mana hal ini disesuaikan
dengan materi tentang Al-Qur’an yang mempunyai banyak sub pokok bahasan yang
harus disampaikan kepada peserta didik. Sedangkan penulisannya sudah tepat yang
di RPP, Karena diletakkan di atas matrik atau di bawah Kompetensi Dasar.
9)
Penulisan
Sumber Belajar
Pengambilan Sumber Belajar di silabus dan
RPP sudah cukup bagus, akan tetapi akan lebih baik lagi jika pendidik juga
memuat alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran, seperti penggunaan
proyektor, jaringan internet dan kaset VCD pembelajaran yang berkaitan dengan
materi ayat-ayat al-Qur’an tetang pengembangan IPTEK di zaman sekarang ini.
Kemudian alangkah baiknya jika sumber belajar lebih dari satu buku atau
refrensi dan langsung dituliskan judul buku di dalam sumber belajar sehingga
akan tampak sistem keterbukaan dalam sebuah sistem pendidikan.
10)
Penulisan
Karakter
Karakter yang akan dicapai dalam
pembelajaran belum tersurat dalam silabus, akan tetapi di dalam RPP sudah
tersurat dengan baik karena mengandung unsur budaya dan prilaku (sikap). Materi
tersebut memberikan sumbangsih terhadap pembentukan karakter yang ada pada
peserta didik karena inti dari pembelajaran materi tentang ayat-ayat al-Qur’an
tentang pengembangan IPTEK adalah agar dapat membentuk jiwa-jiwa peserta didik
yang dapat mengembangkan IPTEK yang ramah dengan lingkungan, Seperti sifat
sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, adil dan menghargai keberagaman
serta sifat-sifat yang lainnya.
11)
Penulisan
Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran yang dipakai dalam
RPP sudah cukup baik karena didalamnya sudah memuat dari apa yang hendak
disampaikan dan sudah berkaitan dengan apa yang hendak dicapai seperti metode
ceramah digunakan saat pendidik memberikan materi, tanya jawab digunankan untuk
mengulang keterangan yang sudah diterangkan dan untuk memberikan pengembangan
materi yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan peserta didiknya. Dan akan lebih
baik lagi jika ditambah dengan diskusi kelompok dan pengamatan digunakan untuk
membaca kondisi.
D.
Hasil Telaah
Rencana Perencanaan Pembelajaran {
RPP }
Nama : SMA Negeri 4
Pekalongan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : XII / 2
Aspek : Al-Qur’an
Standar Kompetensi : 7. Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang pengembangan IPTEK.
Kompetensi Dasar : 7.1 Membaca Q.S Yunus : 101 dan
Q.S Al-Baqoroh : 164.
:
7.2 Menjelaskan arti Q.S Yunus : 101 dan Q.S Al-Baqoroh : 164.
: 7.3 Melakukan
pengembangan IPTEK seperti terkandung dalam Q.S Yunus : 101 dan Q.S Al-Baqoroh
: 164.
Waktu : 6 x
45 menit (3 x pertemuan)
A.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
|
Ø
Mampu
membaca Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 dengan baik dan benar.
Ø
Mampu
mengidentifikasi tajwid Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S. Yunus : 101 dan Q.S.
al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
mengartikan ayat Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
menterjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
menggali kandungan Al-Qur’an tentang pengembangan IPTEK.
Ø
Menerapkan
Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 tentang pengembangan IPTEK.
|
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu,
ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
|
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif
Ø
Patuh
dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
Ø
Toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain.
Ø
Percaya
diri {keteguhan hati, optimis}.
Ø
Berorentasi
pada tugas {bermotivasi, tekun/ tabah, bertekad, enerjik}.
Ø
Pengambil
resiko {suka tantangan, mampu memimpin}.
Ø
Orientasi
ke masa depan {punya perspektif untuk masa depan}.
B.
Materi Ajar {materi pokok} :
Ø
Q.S.
Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164
C.
Metode Pembelajaran :
Ø
Ceramah,
tanya jawab, demonstrasi, diskusi, dan pengamatan.
D.
Tujuan Pembelajaran :
Siwa
diharapkan mampu untuk :
Ø
Mampu
membaca Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 dengan baik dan benar.
Ø
Mampu
mengidentifikasi tajwid Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S. Yunus : 101 dan Q.S.
al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
mengartikan ayat Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
menterjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
menggali kandungan Al-Qur’an tentang pengembangan IPTEK.
Ø
Mampu
menerapkan Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 tentang pengembangan
IPTEK.
E.
Strategi Pembelajaran :
Tatap Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
Ø
Membaca
Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mengidentifikasi
tajwid Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mendiskusikan
Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 tentang pengembangan IPTEK.
|
ü
Mengartikan
per-kata Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
ü
Mengartikan
per-ayat Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
ü
Siswa
menghafal terjemah Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
|
·
Menerapkan
Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 tentang pengembangan IPTEK.
|
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
:
a)
Kegiatan awal
Apersepsi dan Motivasi
Ø Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah
dan berdo’a bersama sebelum memulai pelajaran.
Ø Guru memberikan motivasi kepada siswa berkaitan dengan IPTEK.
Ø Siswa menyiapkan kitab suci Al-Qur’an.
Ø Secara bersama membaca Al-Qur’an selama 5 – 10 menit.
Ø Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
b)
Kegiatan Inti
Dalam
kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut
:
Elaborasi
Untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran memahami
ayat-ayat al-Qur’an tentang pengembangan IPTEK.
Ø Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertayaan, contohnya :
1.
Pernahkah
kalian mendengar tentang IPTEK ?
2.
Pernahkah
kalian membaca ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan teknologi ?
3.
Siapakah
diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Qur’an tentang ilmu dan teknologi
?
Ø Guru menunjuk siswa yang sudah fasih membaca Q.S. Yunus : 101 dan Q.S.
al-Baqoroh : 164 untuk memimpin teman-temannya membaca bersama-sama di bawah
bimbingan guru 2 sampai dengan 3 kali.
Ø Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk membaca Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. Al-Baqoroh : 164, yaitu
sebagai berikut :
Katakanlah : “perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.
Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Alloh dan Rosul-rosul yang memberi peringatan
bagi orang-orang yang tidak beriman.”
|
قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا
تُغْنِي الْآَيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ (101)
|
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Alloh turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air
itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi, sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Alloh)
bagi kaum yang memikirkan.
|
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ
اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا
يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا
بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ
وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (164)
|
Ø Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan hukum bacaan yang
terdapat dalam Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. Al-Baqoroh : 164.
Ø Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan isi kandungan Q.S.
Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Eksplorasi
Ø
Selanjutnya
siswa membaca arti Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. Al-Baqoroh : 164, dengan
berpedoman kepada al-Qur’an dan terjemahannya atau sumber bacaan lainnya dengan
pengamatan dari guru.
Ø
Selanjutnya,
guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti Q.S. Yunus : 101 dan Q.S.
Al-Baqoroh : 164 kepada siswa.
Ø
Setelah
mengartikan ayat demi ayat, guru meminta siswa agar menyalin Q.S. Yunus : 101
dan Q.S. Al-Baqoroh : 164 berikut artinya dengan benar.
Ø
Siswa
diminta untuk menyampaikan hasil diskusi keompok.
Kofirmasi
Ø
Dalam
Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. Al-Baqoroh : 164 banyak mengandung nilai-nilai sikap
dan perilaku yang utama, yaitu kewajiban menuntut ilmu dan mengembangkannya
kearah perbaikan yang semuanya diperuntukan bagi kemajuan dunia islam.
c)
Kegiatan Akhir (Penutup)
Ø Guru meminta agar para siswa sekali lagi membaca Q.S. Yunus : 101
dan Q.S. Al-Baqoroh : 164 sebagai penutup materi pembelajaran.
Ø Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan khikmah isi
kandungan Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. Al-Baqoroh : 164.
Ø Guru memberikan tugas mengerjakan soal-soal latihan tentang Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. Al-Baqoroh : 164
Ø Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca
hamdalah / do’a.
Ø Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan
siswa menjawab salam.
F.
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Contoh Instrumen Soal
|
Ø
Mampu
membaca Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 dengan baik dan benar.
Ø
Mampu
mengidentifikasi tajwid Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S. Yunus : 101 dan Q.S.
al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
mengartikan ayat Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
menterjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Ø
Mampu
menggali kandungan Al-Qur’an tentang pengembangan IPTEK.
Ø
Mampu
menerapkan Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 tentang pengembangan
IPTEK
|
Tes membaca
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
|
Ketepatan dalam membaca ayat.
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Laporan
|
Bacalah Q.S. Yunus : 101 dan Q.S.
al-Baqoroh : 164 dengan baik dan benar sesuai dengan bacaan tajwid ?
Cari dan tuliskan bacaan tajwid
yang ada dalam Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 dengan baik dan
benar ?
Tuliskan arti masing-masing kata
yang terdapat dalam Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164.
Tuliskan arti Q.S. Yunus : 101 dan
Q.S. al-Baqoroh : 164 dengan baik dan benar ?
Terjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan
Q.S. al-Baqoroh : 164 dengan baik dan benar ?
Sebutkan isi kandungan Q.S. Yunus
: 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 dengan baik dan benar ?
Jelaskan isi kandungan Q.S. Yunus
: 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 dengan baik dan benar ?
Berikan contoh isi kandungan Q.S.
Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 dalam kehidupan sehari-hari dengan baik
dan benar ?
Jelaskan deskripsi hasil penerapan
isi kandungan Q.S. Yunus : 101 dan Q.S. al-Baqoroh : 164 dalam kehidupan
sehari-hari dengan baik dan benar ?
|
G.
Bahan / Sumber Belajar
Ø Al-Qur’an dan terjemahan Departemen Agama RI.
Ø Buku paket pelajaran PAI SMA kelas 3, semester 2.
Ø LKS dari MGMP yang ada di daerah tersebut.
Ø Kaset VCD pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan IPTEK.
Ø LCD dan Proyektor.
Ø Sumber buku-buku lain yang relevan dengan materi pengembangan
IPTEK.
Pekalongan, Januari 2013
Mengetahui
:
Kepala
Sekolah
JAZULI, M.Pd
NIP.
196403261989011001
|
Guru
Bidang Studi
DRS. HASANUDDIN, MA
NIP.
196710141995031002
|
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Telaah materi PAI
SMA Negeri 4 Pekalongan dengan mata pelajaran al-Qur’an sangatlah diperlukan
karena masih banyak instansi sekolah yang kurang tepat, kurang sesuai dengan
kurikulum yang diamanatkan dari pemerintah. Bahkan ada pihak pendidik yang
tidak melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dalam hal tertib administrasi
seperti tidak adanya silabus dan RPP dalam melaksanakan pembelajarannya,
padahal silabus dan RPP itu yang akan menjadi acuan atau pedoman pendidik dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Adanya silabus dan RPP
juga mencerminkan keprofesionalan seorang pendidik yang mana dapat
menyelesaikan tertib administrasi sesuai dengan kebutuhannya tanpa ada campur
tangan orang lain. Selain itu silabus dan RPP yang dibuat pun sesuiai dengan
kebutuhan dan kondisi dari peserta didik, kemampuan pendidik dan sarana
fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah serta sesuai dengan biaya yang
dianggarkan dalam melksanakan proses kegiatan belajar mengajar sehingga dapat
berjalan lancar.
B.
Saran
Sebagai
seorang mahasiswa jurusan tarbiyah pada khususnya, hendaknya mempelajari Telaah
Materi PAI MTs/ SLTP dan MA/ SMA dengan sebaik-baiknya agar pada saat nantinya
masuk dalam ranah pendidikan mampu bertindak seprofesional mungkin dalam
menerapkan aspek-aspek yang ada dalam Telaah Materi dan mampu mengatasi hal-hal
yang baru muncul di zaman modern ini.
Hal
ini harus kita perhatikan dengan seksama, sebab di era ini masih banyak
pendidik yang belum melakukan sesuatu sesuai dengan tugas-tugas yang
diamanatkan, sehingga hal ini dapat menjadikan jalannya roda pendidikan semakin
jauh atau luluh dalam tatanan sistem
pendidikan islam pada khususnya. Maka dari itulah, kita sebagai generasi muda
mahasiswa hendaknya mampu memperhatikan masalah yang muncul dan dapat
memberikan solusi dari setiap masalah yang ada serta mampu memberikan pelayanan
yang maksimal terhadap masyarakat pada umumnya dan saudara sesama muslim pada
khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid,
2005, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya)
Darwyn Syah,
dkk, 2007, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Gaung Persada Press)
Eni Ismawati,
2012, Perencanaan Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta : Ombak, 2012)
Kokom
Komalasari, 2010, Pembelajaran Konstektual, (Bandung : PT. Refika
Aditama)
Masnur
Muslih, 2007, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta : PT.
Bumi Aksara)
[1]
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2005) hlm. 38
[2]
Darwyn Syah, dkk, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2007) hlm. 81,82
[3]
Abdul Majid, Op, Cit, hlm 41-59
[4]
Eni Ismawati, Perencanaan Pengajaran Bahasa, (Yogyakarta : Ombak, 2012)
hlm. 164
[5]
Kokom Komalasari, Pembelajaran Konstektual, (Bandung : PT. Refika
Aditama, 2010) hlm. 193
[6]
Masnur Muslih, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta : PT.
Bumi Aksara, 2007) hlm. 53