Sistem Manajemen Mutu ISO 9000
Oleh :
Imam Syafi’i
(2021 111 071)
Pengertian
mutu menurut ISO adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau
jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan
atau yang tersirat(Lembaga BantuanManajemen Bandung,
2000:11). Sedangkan mutu menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Sprint
Consultan (2002 : 5) adalah :
a.
Sesuai dengan
kegunaan (Fitness For Use – J.M Juran),
b.
Memenuhi
persyaratan pelanggan (Conform to Customer requirement – Philip B. Crosby),
c.
Memenuhi
harapan pelanggan (Meeting Customer Expectations – A. V Fegenbaum),
ISO berasal dari kata Yunani isos yang
berarti sama. ISO 9001 merupakan standar internasional yang mengatur tentang
sistem manajemen mutu (Quali Managemen System). Dalam sistem manajemen
mutu ISO 9001 terdapat standar operating procedure (SOP), intruksi kerja
(work instruction), tujuan dan sasaran mutu (quality objective),
dan juga program mutu (quality program).
ISO 9001: 2008 adalah sistem manajemen mutu ISO 9001
hasil revisi tahun 2008 yang menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi
untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan
untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/ jasa) yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan (Gaspersz, 2002: 1).[2]
Menurut sugiyono (2003: 15) kegagalan pendidikan
membangun sumber daya manusia Indonesia disebabkan oleh karena pengelolaan
pendidikan di Indonesia belum dilakukan secara professional. Lebih lanjut
Sugiyono (2003: 21) menyatakan manajemen pendidikan kejuruan yang professional
adalah manajemen yang cerdas yaitu manajemen yang mampu melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen (planing, doing, checking, reviewing) secara
sungguh-sungguh, konsisten dan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya
meliputi 7 M (Man, Money, Material, Methods, Machine, Market and Minute)
sehingga tujuan pendidikan kejuruan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Agar proses implementasi ISO 9001: 2008 dapat berjalan
dengan baik, setiap organisasi yang menerapkan ISO 9001: 2008 perlu menerapkan
8 prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja sistem
agar proses yang berlangsung sesui dengan perkembangan efektifitas
berkelanjutan antara lain:
1. Fokus pada pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan semua orang
4. Pendekatan proses
5. Pendekatan ke sistem manajemen
6. Perbaikan berkelanjutan
7. Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan
keputusan
8. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan
pemasok
Empat prinsip tambahan untuk sukses yang
berkelanjutan sebagai berikut:
1. Menciptakan siswa bernilai (lerner
valueI)
2. Memusatkan pada nilai sosial
3. Gesit (agility)
4. Otonomi[3]
ISO 9001: 2008 mengacu pada serangkaian standar untuk
sistem manajemen mutu. Modul inti dari ISO adalah ISO 9001 yang menyediakan
sistem kualitas untuk perancangan, pengembangan, produksi, instalasi, dan
layanan. ISO 9001 merupakan model menyeluruh bagi sistem kualitas. Sejak tahun
1990-an semakin banyak perusahaan berupaya mendapatkan sertifikasi manajemen
ISO 9000 dengan harapan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan. Namun seperti halnya
penerapan sistem kualitas yang lain, penerapan ISO 9000 juga menghadapi
beberapa hambatan, baik pada saat proses memperoleh sertifikasi ISO 9000.
Hambatan yang dihadapi dalam ISO 9000 dapat
diidentifikasi selama implementasi dan sesudah memperolah sertifikasi ISO 9000.
Hambatan selama implementasi terjadi kemungkinan karena melakukan adaptasi atau
perubahan-perubahan sesuai persyaratan yang ditetapkan ISO 9000. Sedangkan
hambatan yang dihadapi setelah mendapatkan sertifikasi ISO terjadi karena
perusahaan seringkali merasa bahwa sudah tidak ada lagi kontrol langsung yang
dihadapi.
Hambatan terbesar selama implementasi ISO 9000 adalah
organisasi gagal dalam mendefinisikan pertanggungjawaban dan wewenang personal
(51,4%), sedangkan hambatan terbesar setelah memperoleh sertifikasi ISO 9000
adalah organisasi gagal membawa tinjauan manajemen terhadap sistem kualitas
untuk mencapai efektifitas sistem (37,1%).[4]
[1]Noor Fitrihana, “Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Pada Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan”, Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas
Negeri Yogyakarta.
[2] Robi’atul Chalimah, “Implementasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001: 2008 di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”,
(Skripsi Sarjana Ilmu Perpustakaan, (Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011), hlm.79.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar