ULUMUL HADITS
(Studi Sanad Hadits Agama adalah Nasihat)
Oleh:
IMAM SYAFI’I & APRILIA
Mahasiswa Pascasarjana PRODI PAI
&
Strata Satu PRODI Pendidikan Bahasa Arab
STAIN Pekalongan
2015
النَّصِيحَةُ
قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ
الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ الدِّينُ
Jawab:
1.
Lafadz tersebut adalah hadits,
karena terdapat di dalam kitab kutubus sittah, yaitu dalam kitab shahih
muslim, selain itu ulama perawinya sebagian besar juga mendapat komentar
sebagai tsiqoh.
2.
Di bawah ini adalah redaksi
hadits dalam kitab shahih muslim:
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ قُلْتُ
لِسُهَيْلٍ إِنَّ عَمْرًا حَدَّثَنَا عَنْ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِيكَ قَالَ
وَرَجَوْتُ أَنْ يُسْقِطَ عَنِّي رَجُلًا قَالَ فَقَالَ سَمِعْتُهُ مِنْ الَّذِي
سَمِعَهُ مِنْهُ أَبِي كَانَ صَدِيقًا لَهُ بِالشَّامِ ثُمَّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ
قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ
وَعَامَّتِهِمْ حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ تَمِيمٍ
الدَّارِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ و
حَدَّثَنِي أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ زُرَيْعٍ
حَدَّثَنَا رَوْحٌ وَهُوَ ابْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ
يَزِيدَ سَمِعَهُ وَهُوَ يُحَدِّثُ أَبَا صَالِحٍ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ
Artinya:
(MUSLIM
- 82) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad al-Makki telah
menceritakan kepada kami Sufyan -dia berkata, saya berkata kepada Suhail- bahwa
Amru menceritakan kepada kami dari al-Qa'qa' dari bapakmu dia berkata, dan aku
berharap agar satu perawi jatuh dariku, Amru berkata, "Lalu al Qa'qa'
berkata, "Saya mendengarnya dari orang yang yang bapakku pernah mendengar
darinya -dia adalah temannya di Syam-. Kemudian telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Suhail dari Atha' bin Yazid dari Tamim ad-Dari bahwa nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama itu adalah nasihat."
Kami bertanya, "Nasihat untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk
Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam
mereka." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Suhail bin Abu Shalih dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Tamim ad-Dari dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisalnya, Dan telah menceritakan kepada
kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami Yazid -yaitu Ibnu
Zurai'- telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu al-Qasim- telah
menceritakan kepada kami Suhail dari Atha' bin Yazid dia mendengarnya -saat
'Atha menceritakan kepada Abu Shalih- dari Tamim ad-Dari dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits tersebut."[1]
3.
Hadits pendukung:
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا سُهَيْلُ بْنُ أَبِي
صَالِحٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الدِّينَ النَّصِيحَةُ إِنَّ الدِّينَ
النَّصِيحَةُ إِنَّ الدِّينَ النَّصِيحَةُ قَالُوا لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ لِلَّهِ وَكِتَابِهِ وَرَسُولِهِ وَأَئِمَّةِ الْمُؤْمِنِينَ وَعَامَّتِهِمْ
أَوْ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Artinya:
(ABU DAUD - 4293) :
Telah menceritakan kepada kami Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus
berkata, telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan
kepada kami Suhail bin Abu Shalih dari Atha bin Yazid dari Tamim Ad Dari ia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya agama itu adalah nasihat, sesungguhnya agama itu adalah
nasihat, sesungguhnya agama itu adalah nasihat." Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, bagi siapa?" Beliau menjawab: "Bagi Allah,
kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum mukminin dan orang-orang awam (rakyat)
mereka, atau beliau mengatakan, "pemimpin kaum muslimin dan orang-orang
awam (rakyat) mereka."[2]
JALUR SANAD KE - 1
|
|
Jumlah Hadist
Penguat
|
No
|
Imam
|
Jumlah
|
1
|
Abu Daud
|
1
|
2
|
Ahmad
|
3
|
3
|
Darimi
|
1
|
4
|
Nasa'i
|
4
|
5
|
Tirmidzi
|
1
|
TOTAL
|
10
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4.
Ayat al-Qur’an yang
berkaitan dengan hadits di atas adalah;
لَّيْسَ
الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ
الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ
وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ
الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ
وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ
الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ -١٧٧-
Artinya:
Bukanlah kebajikan
menghadapkan wajah kalian ke arah timur dan barat. Namun kebajikan itu adalah
orang yang beriman kepada Allah, hari akhirat, malaikat, kitab, nabi-nabi;
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, ibnu sabil, dan para peminta-minta; serta berkenaan (dengan
pemerdekaan) budak; mendirikan shalat; menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila mereka berjanji; orang-orang yang bersabar saat
mendapat malapetaka, kesengsaraan, dan ketika peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Laisal birra
(bukanlah kebajikan), yakni bukanlah kebajikan yang sempurna. Ada yang
mengemukakan bahwa laisal birra (bukanlah kebajikan) berarti laisal īmān
(bukanlah keimanan).
Aη tuwallū wujūhakum
(menghadapkan wajah kalian) ketika shalat.
Qibalal masyriqi (ke
arah timur), yaitu ke arah Ka‘bah.
Wal maghribi (dan
barat), yaitu ke arah Baitul Maqdis.
Wa lākinnal birra
(namun kebajikan itu adalah), yakni keimanan itu adalah pengakuan ….
Man āmana billāhi
(orang yang beriman kepada Allah). Menurut satu pendapat, kata “bukanlah
kebajikan” berarti bukanlah orang yang berbuat kebajikan, dan kata “namun
kebajikan itu” berarti tetapi orang yang berbuat kebajikan itu …. Maksudnya,
orang Mukmin adalah orang yang beriman kepada Allah Ta‘ala.
Wal yaumil ākhiri
(dan hari akhirat), yakni pada kebangkitan sesudah mati.
Wal malā-ikati (dan
malaikat), yakni sejumlah malaikat.
Wal kitābi (dan
kitab), yakni sejumlah kitab.
Wan nabiyyīna (dan
nabi-nabi), yakni sejumlah nabi. Kemudian Allah Menyebutkan beberapa kewajiban,
yaitu:
Wa ātal māla ‘alā
hubbihī (dan memberikan harta yang dicintainya). Maksudnya, kebaikan (yang
dilakukan) sesudah iman, adalah memberikan harta yang dicintai yang jumlahnya
sedikit serta masih ingin (dimiliki).
Dzawil qurbā (kepada
kerabat), yakni kepada sanak keluarga yang satu rahim (sekandung).
Wal yatāmā (dan
anak-anak yatim), yakni anak-anak yatim kaum Mukminin.
Wal masākīna (dan
orang-orang miskin) yang menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik.
Wab nas sabīli (dan
ibnu sabil), yakni orang yang sedang dalam perjalanan dan tengah bertamu.
Was sā-ilīna (dan
para peminta-minta), yakni orang-orang yang meminta hartamu.
Wa fir riqābi (dan
berkenaan [dengan pemerdekaan] budak), yakni para budak mukātabah dan para
pejuang. Selanjutnya Allah Swt. Menyebutkan beberapa syariat setelah Dia Menyebutkan
beberapa kewajiban, yaitu:
Wa aqāmash shalāta
(dan mendirikan shalat). Yakni setelah kewajiban-kewajiban tersebut, kebajikan
selanjutnya adalah menyempurnakan shalat lima waktu.
Wa ātaz zakāta (dan
menunaikan zakat), yakni memberikan zakat dan (sedekah) lainnya.
Wal mūfūna bi
‘ahdihim (dan orang-orang yang menepati janjinya), yakni orang-orang yang
menunaikan janji, baik yang berhubungan dengan Allah Ta‘ala maupun dengan
sesama manusia.
Idzā ‘āhadū wash
shābirīna fil ba’sā-i (apabila mereka berjanji; dan orang-orang yang bersabar
saat mendapat malapetaka), yakni rasa takut, musibah, dan bencana.
Wadl dlarrā-i (dan
kesengsaraan), yakni penyakit, rasa sakit, dan kelaparan.
Wa hīnal ba’s (dan
ketika peperangan), yakni di dalam pertempuran.
Ulā-ikal ladzīna
shadaqū (mereka itulah orang-orang yang benar), yakni orang-orang yang
sempurna.
Wa ulā-ika humul
muttaqūn (dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa), yaitu orang yang
berhati-hati dari melanggar janji.
5.
Hadits Ini meiliki 4 jalur
hadits yang berbeda, antara lain;
a)
JALUR SANAD KE - 1
b)
JALUR SANAD KE - 2
c)
JALUR SANAD KE - 3
d)
JALUR SANAD KE - 4
|
|
اللَّهُمَّ {
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ }
Jawab:
1.
Lafadz tersebut adalah hadits,
karena terdapat di dalam kitab kutubus sittah, yaitu dalam kitab shahih
muslim, selain itu ulama perawinya sebagian besar juga mendapat komentar
sebagai tsiqoh.
2. Di bawah ini adalah redaksi hadits dalam kitab shahih muslim:
حَدَّثَنِي
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنِي ابْنَ عُلَيَّةَ عَنْ عَبْدِ
الْعَزِيزِ وَهُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَأَلَ قَتَادَةُ أَنَسًا أَيُّ دَعْوَةٍ
كَانَ يَدْعُو بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثَرَ قَالَ
كَانَ أَكْثَرُ دَعْوَةٍ يَدْعُو بِهَا يَقُولُ اللَّهُمَّ { آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ } قَالَ
وَكَانَ أَنَسٌ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا فَإِذَا
أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيهِ
Artinya:
(MUSLIM - 4855) : Telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah
dari Abdul Aziz yaitu lbnu Shuhaib dia berkata; "Pada suatu ketika,
Qatadah pernah bertanya kepada Anas; 'Hai Anas, doa apa yang sering diucapkan
Rasulullah? ' Anas menjawab; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sering membaca doa yang berbunyi: 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka.'
Perawi hadits ini berkata; 'Ketika Anas hendak berdoa, maka ia senantiasa
membaca doa tersebut. Dan ketika ia hendak membaca doa yang lain, maka ia
selalu menyertakan doa tersebut.'[3]
3. Hadits pendukung:
حَدَّثَنَا
أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ
قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُمَّ {
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ }
Artinya:
(BUKHARI - 4160) : Telah menceritakan
kepada kami Abu Ma'mar Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abdul
Aziz dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu
'alaihi wasallam berdo'a; "RABBANAA AATINA FID DUNYA HASANATAN WA FIL
AKHIRATI HASANAH WAQIAN ADZABAN NAAR (Ya Allah berilah kami kebaikan di dunia
dan di akhirat, dan lindungilah kami dari adzab neraka)."[4]
JALUR
SANAD KE - 1
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
4.
Hadits ini meiliki jalur
sanad hadits 1, yaitu;
JALUR SANAD KE - 1
|
|
[1]
Sumber : Muslim, Kitab : Iman, Bab : Penjelasan bahwa agama adalah nasihat, No.
Hadits: 82.
[2]
Sumber : Abu Daud, Kitab : Adab, Bab : Penjelasan tentang nasihat, No. Hadist :
4293.
[3]
Sumber : Muslim, Kitab : Dzikir, doa, taubat dan istighfar, Bab : Keutamaan doa
"Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat", No. Hadist
: 4855.
[4]
Sumber : Bukhari, Kitab : Tafsir Al Qur`an, Bab : [Bab] Surat al Baqarah ayat
201, No. Hadist : 4160
Tidak ada komentar:
Posting Komentar