Jumat, 08 November 2013

MADRASAH NIZHAMIYYAH



MADRASAH NIZHAMIYAH
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah             : Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu     : Dr. Hj. Fatikhah, M.A


Disusun Oleh :
IMAM SYAFI'I                (2021 111 063)

Kelas B/ Tarbiyah PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TAHUN 2012



BAB I
PENDAHULUAN
           
            Pendidikan islam secara kelembagaan tampak dalam berbagai bentuk dan fariasi. Disamping lembaga yang bersifat umum, seperti masjid, terdapat lembaga-lembaga lain yang mencerminkan kekhasan orentasinya. Intuisi-intuisi pendidikan islam terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok sebelum madrasah dan kelompok sesudah madrasah. Dengan demikian, berdirinya madrasah merupakan tonggak baru dalam penyelenggaraan pendidikan islam dan untuk membedakannya dengan era pendidikan islam sebelumnya.
Madrasah sudah menjadi fenomena menonjol sejak awal abad ke-11 sampai ke-12 masehi (abad 5 hijriah), khususnya ketika wazir Bani Saljuk, Nizham al-Mulk mendirikan madrasah Nizhamiyah di Baghdad. Walaupun bukan berarti ia orang pertama yang mendirikan madrasah, tetapi ia berjasa dalam mempopulerkan pendidikan madrasah bersamaan dengan reputasinya sebagai wazir. Disamping itu lembaga madrasah ini dianggap sebagai prototype awal pembangunan lembaga pendidikan tinggi setelahnya. Menimbang bahwa pendidikan madrasah ini merupakan salah satu bentuk khas lembaga pendidikan tinggi islam, dan merupakan pendidikan resmi dimana pemerintah terlibat didalamnya, penulis terdorong untuk mengangkat tema ini menjadi pokok bahasa pada pembahasan ini. Karena keterbatasan riteratur dan luasnya bidang kajian, pembahasan dibatasi pada letak geografis dan motifasi pendirian madrasah Nizhamiyah, tujuan pendidikan dan beberapa komponen pokok pendidikan serta pengaruhnya. Pada akhir pembahasan ini diharapkan tercapai dskripsi pendidikan islam pada madrasah Nizhamiyah.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Lembaga Pendidikan Nizhamiyah
Salah satu jenis lembaga pendidikan tinggi yang muncul pada akhir abad IV hijriah adalah madrasah. Sedangkan Nizhamiyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan tahun 457-459 H/1065-1067 M (abad IV) oleh Nizham al-Muluk dari dinasti Saljuk. Pendirian Madrasah ini telah memperkaya khasanah lembaga pendidikan dilingkungan masyarakat Islam.
 Madrasah Nizhamiyah adalah madrasah yang pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan islam yang berbentuk lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang dikelola pemerintah. Madrasah Nizamiyah ini pada mulanya hanya ada di kota Baghdad, ibu kota dan pusat pemerintahan Islam pada waktu itu. Sebelum berdirinya Madrasah Nizamiyah di Baghdad, paling tidak ada empat madrasah besar di Nishapur, yaitu Madrasah Baihaqiyyah, Madrasah Assa’diyyah yang dibangun oleh Amir Nasr bin Subuktakin, Madrasah Abu Sa’ad al-Astarabadi dan Madrasah yang didirikan untuk Abu Ishaq al-Isfarayini. Madrasah Nizamiyah ini didirikan dekat pinggir sungai Dijlah, di tengah-tengah pasar selasah di Baghdad. Mulai dibangun pada tahun 457 H/1065 M) dan selesai dibangun pada tahun 459 H (dua tahun lamanya baru selesai).[1]
Nizham al-Mulk[2] mendirikan gedung-gedung ilmiyah untuk ahlli fiqih, membangun madrasah-madrasah untuk para ulama dan asrama untuk orang beribadah serta fakir miskin. Madrasah Nizham al-Mulk bernama Nizhamiyah dan termasyhur di seluruh dunia. Di antara madrasah tersebut yang terkenal dan terpenting adalah Nizhamiyah di Baghdad (selain madrasah di Balkh, Naisabur, Jarat, Ashfahan, Basrah, Marw, Mausul, dan lain-lain). Madrasah-madrasah Nizhamiyah itu dapat disamakan dengan fakultas-fakultas atau perguruan tinggi masa sekarang, mengingat gurunya adalah ulama besar yang termasyhur.[3]
Tujuan Nizham al-Mulk mendirikan madrasah-madrasah itu adalah untuk memperkuat pemerintah Turki Saljuk dan untuk menyiarkan Mazhab keagamaan pemerintah. Karena sultan-sultan Turki adalah dari golongan ahli sunnah, sedangkan pemerintahan Buwaihiyah yang sebelumnya kaum Syi’ah, oleh sebab itu Madrasah Nizhamiyah adalah untuk menyokong sultan dan menyiarkan mazhad ahli sunnah ke seluruh rakyat.[4]
B.     Sistem Pendidikan Madrasah Nizhamiyah
Untuk menjelaskan sistem pendidikan di Madrasah Nizhamiyah, secara sederhana akan dibahas komponen-komponen pendidikan yang terdapat pada Madrasah Nizhamiyah yang dianggap sebagai model sistem pendidikan modern.
1.      Tujuan Pendidikan Madrasah Nizhamiyah
Tujuan Pendidikan Madrasah Nizhamiyah tidak terlepas dari tiga tujuan pokok:
a.       Mengkader calon-calon ulama yang menyebarkan pemikiran Sunni untuk menghadapi tantangan pemikiran Syi’ah.
b.      Menyediakan guru-guru sunni yang cakap untuk mengajarkan mazhab Sunni dan menyebarkan ke tempat-tempat lain.
c.       Membentuk kelompok pekerja Sunni untuk berpatisipasi dalam menjalankan pemerintahan, khususnya dibidang peradilan dan manajemen.[5]
2.      Kurikulum dan Materi yang diberikan Madrasah Nizhamiyah
Rencana pengajaran di Madrasah Nizhamiyah tidak ditemui dengan tegas, menurut Mahmud Yunus rencana pengajarannya adalah ilmu-ilmu Syari’ah saja dan tidak ada ilmu-ilmu hikmah (filsafat), ini terbukti sebagai berikut:
Ø  Para ahli Sejarah tidak seorangpun yang mengatakan bahwa diantara mata pelajaran ada ilmu kedokteran, ilmu falak, dan ilmu-ilmu pasti, mereka hanya menyebut mata pelajaran nahwu, ilmu kalam,dan fiqh.
Ø  Guru-guru yang mengajar di Madrasah Nizhamiyah adalah ulama-ulama Syari’ah sehingga Madrasah tersebut merupakan madrasah Syari’ah bukan madrasah Filsafat.
Ø  Pendiri Madrasah Nizhamiyah itu bukanlah orang yang membela ilmu Filsafat dan bukan pula orang-orang yang membantu pembebasan filsafat.
Ø  Zaman berdirinya Madrasah Nizhamiyah bukanlah zaman filsafat melainkan zaman menindas filsafat serta orang-orang filsuf.

Berdasarkan keterangan diatas, diketahui bahwa Madrasah Nizhamiyah  tidak mengajarkan ilmu pengetahuan yang bersifat duniawi, tetapi lebih berfokus pada pelajaran ilmu agama terutama ilmu fiqh. Mazhab fiqh yang menonjol adalah fiqh Imam Syafi’i dan teologi Asy’ary.
Rencana pengajaran atau Kurikulum di Madrasah Nizhamiyah  secara rinci menurut Mahmud Yunus adalah; al-Qur’an (membaca, menghafal, dan menulis), sastra Arab, sejarah Nabi SAW., fiqh, ushul fiqh.
Kurikulum dan Materi yang diberikan Madrasah Nizhamiyah hanya mempelajari ilmu agama, tidak ada mengenai ilmu umum, seperti ilmu filsafat, ilmu mantik, dan ilmu keterampilan lainya. Karena terlihat madrasah ini khusus didirikan untuk menyebarkan mazhab Sunni atau kepentingan politik, sebab dari latar belakang diadakannya Madrasah Nizhamiyah untuk menghadapi pengaruh Mu’tazilah dan Syi’ah yang sangat kuat.
Pengajaran di Madrasah Nizhamiyah berjalan dengan cara para guru berdiri di depan kelas menyajikan materi-materi kuliah (ceramah/talqin), sementara para siswa duduk mendengarkan di atas meja-meja kecil yang disediakan. Kemudian dilanjutkan dengan dialog atau diskusi (munaqasyah) antara guru dan para siswa mengenai materi yang diberikan dalam suasana semangat keilmuan yang tinggi.[6]

3.      Tokoh-tokoh Madrasah Nizhamiyah
Masyhurnya Madrasah Nizhamiyah tidak terlepas dari peran guru yang mengajar, mendidik dan membimbing mahasiswa, yang akhirnya menghasilkan sarjana-sarjana yang berkedudukan di pemerintah sebagai karyawan dan pegawai negara.
Guru-guru yang memberikan pelajaran di Madrasah Nizamiyah antara lain:
a.       Syekh Abu Ishaq asy-Syirazi (w. 476 H = 1083 M)
b.      Syekh Abu Nasr as-Sabbagh (w. 477 H = 1084 M)
c.       Abu Qasim al-Alawi (w. 482 H = 1089 M)
d.      Abu Abdullah al-Thabari (w. 495 H = 1101 M)
e.       Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H = 1111 M )
f.       Radliyud Din al-Qazwaini (w. 575 H = 1179 M)
g.      Al-Firuzabadi (w. 817 H = 1414 M)[7]

C.    Pengaruh Madrasah Nizhamiyah
Madrasah Nizhamiyah telah banyak memberikan pengaruh terhadap masyarakat, baik di bidang politik, ekonomi, maupun bidang sosial keagamaan.
Nizham al-Mulk sebagai pejabat pemerintah yang memiliki andil besar dalam pendirian dan penyebaran madrasah, kedudukan dan kepentingannya dalam pemerintahan merupakan suatu yang sangat menentukan.
Dalam bidang ekonomi Madrasah Nizhamiyah memang dimaksudkan untuk mempersiapkan pegawai pemerintah, khususnya dilapangan hukum dan administrasi disamping sebagai lembaga untuk mengajarkan ilmu syari’ah dalam rangka mengembangkan ajaran sunni.
Madrasah Nizhamiyah diterima oleh masyarakat karena sesuai dengan lingkungan dan keyakinannya dilihat dari segi sosial keagamaan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1.      Ajaran yang diberikan di Madrasah Nizhamiyah adalah ajaran sunni.
2.      Madrasah Nizhamiyah diajar oleh para ulama yang terkemuka.
3.      Madrasah difokuskan pada ajaran fiqh yang dianggap sesuai dengan kebutuhan masyarakat.[8]

D.    Keruntuhan Madrasah Nizamiyah
Madrasah Nizamiyah sedikit demi sedikit mengalami kemunduran setelah wafatnya Nizam al-Mulk. Madrasah yang sistem pendidikan dan organisasinya ditiru di Eropa ini sempat berjaya sampai akhir abad ke-14, ketika Timur Lenk menghancurkan Baghdad. Timur lenk dengan bala tentaranya menyerbu kota Baghdad dan menghancurkan segala peradaban serta membantai ribuan orang di wilayah yang ditaklukkannya. Baghdad hancur lebur sekitar tahun 1393 M.[9]











BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Nizhamiyah adalah sebuah lembaga pendidikan dalam bentuk madrasah yang dikelola oleh pemarintah pada masa Bani Saljuk. Madrasah ini didirikan di kota Baghdad dan sekitarnya, didirikan oleh perdana menteri yang mempunyai perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan di samping faktor politik dan keagamaan. Perdana Menteri itu bernama Nizham al-Mulk dengan memakai sistem modern.
Materi yang diberikan di madrasah Nizhamiyah adalah diarahkan untuk mengembangkan mazhab Sunni dan melemahkan mazhab Syi’ah serta Mu’tazilah. Oleh karena itu materi yang diberikan berorientasi pada ilmu keagamaan melalui empat mazhab, tetapi yang menonjol adalah mazhab Syafi’i. Para lulusanya dipersiapkan untuk duduk di pemerintahan Saljuk yang bermazhab Sunni.









DAFTAR PUSTAKA

·         Nizar, Samsul. 2007. SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM : MENELUSURI JEJAK SEJARAH PENDIDIKAN ERA RASULLULLAH SAMPAI INDONESIA. Jakarta : Kencana. Cet. Ke-1.
·         Yatim, Badri. 1993. Sejarah Pendidikan Islam II. Jakarta: Grafindo Persada.
·         Yatim, Badri. 2000. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Grafindo Persada.
·        Salaby,Ahmad. 1973. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarat: Bulan Bintang.
·        Shaleh, Abdul Rachman. 2004. Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa. Jakarat: PT Grafindo Persada.
·         Abdul Futuh, Abdul Majid. 1980. al-Tarikh al-Siayasi wa al-Fikri. Al-Mansur : Matba’ al-Wafa.
·        Yunus, Mahmud. 1990. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : PT Hidakarya Agung. Cet. Ke-6.



[1] Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, (Jakarat: PT Grafindo Persada, 2004), h. 11.
[2] Nizham al-Mulk adalah seorang perdana menteri (Wazir  Dinasti Saljuk pada masa pemerintahan Alp Arseloan dan Sultan Malik Syah)(lihat Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam II), (Jakarta: Grafindo Persada, 1993), h. 73.
[3] Prof. Dr. H. Samsul Nizar, SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM : MENELUSURI JEJAK SEJARAH PENDIDIKAN ERA RASULLULLAH SAMPAI INDONESIA, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 159.
[4] Ahmad Salaby, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarat : Bulan Bintang, 1973), h. 109.
[5] Abdul Majid Abdul Futuh, al-Tarikh al-Siayasi wa al-Fikri, (al-Mansur : Matba’ al-Wafa, 1980), h. 179.
[6] Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : PT Hidakarya Agung, 1990), cet. Ke-6, h. 61.
[7] Prof. Dr. H. Samsul Nizar, Op. Cit, h. 163-164.
[8] Prof. Dr. H. Samsul Nizar, Op. Cit, h. 168.
[9] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam , (Jakarta: Grafindo Persada, 2000), h. 120.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar